Sukses


Ini Dia Profil 3 Pelatih Indonesia yang Berkarier di Luar Negeri

Bola.com, Jakarta - Situasi sepak bola Indonesia hingga saat ini masih belum ada tanda-tanda kembali kondusif. Konflik PSSI dengan Kemenpora yang diikuti sanksi pembekuan status keanggotaan PSSI oleh FIFA pada Mei 2015, membuat sepak bola nasional seperti mati segan hidup tak mau.

Selain Timnas Indonesia yang tak bisa bertanding di ajang internasional, para pelaku sepak bola Tanah Air tak memiliki aktivitas rutin buat berkompetisi. Indonesia Super League dan kompetisi turunan di bawahnya saat ini berhenti, imbas dari konflik PSSI dan Kemenpora. Aktivitas sepak bola nasional praktis hanya diisi turnamen-turnamen yang berdurasi pendek.

Dampaknya, sejumlah pemain dan pelatih memutuskan untuk melanjutkan karier ke luar negeri. Andik Vermansah, Greg Nwokolo, Sergio van Dijk, Ryuji Utomo, Dedi Gusmawan, dan Adam Alis adalah contoh para pemain Indonesia yang mentas di luar negeri. Jejak mereka diikuti sejumlah pelatih.

Tim bola.com menyajikan profil pelatih-pelatih asal Indonesia yang saat ini dikontrak klub asing. Siapa saja mereka?

1. Rudy Eka Priyambada

Mantan asisten pelatih Mitra Kukar tersebut kini sedang melatih klub asal Bahrain, Al Najma. Rudy Eka Priyambada direkrut Al Najma pada bulan April 2015.

Arsitek muda yang mengantungi sertifikat kepelatihan A AFC ini menandatangani kontrak berdurasi satu tahun di klub yang bermain di pentas Divisi II Bahrain tersebut. Di klub tersebut, Rudy berperan sebagai asisten pelatih dan direktur analis teknik tim akademi Al Najma.

Rudy Eka Priyambada. (Bola.com/Arief Bagus)

Menariknya, Rudy sempat menjadi pelatih kepala Al Najma dalam tiga pertandingan pertama Divisi II Liga Bahrain musim 2015-2016, karena sang pelatih kepala Ali Asoor, terkena sanksi mendampingi tim di awal kompetisi.

Pada laga debut resminya, Rudy sukses membawa Al Najma meraih kemenangan di laga Bahrain FA Cup dengan mengalahkan Budhaiya FC dengan skor 1-0.

Saat ini, posisi Al Najma ada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan torehan sembilan poin. Al Najma tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen sementara, Bahrain SC.

2. Rahmad Darmawan

Keputusan mengejutkan dibuat Rahmad Darmawan di akhir bulan November. Ia menandatangani kontrak dengan klub asal Malaysia, T-Team FC.

RD diikat kontrak oleh T-Team selama dua tahun. Sebelumnya pelatih asal Lampung itu menukangi Persija Jakarta di Indonesia Super League 2015, yang terhenti pada bulan April.

T-Team kepincut meminang Rahmad sejak 2013. Kala itu pelatih berusia 49 tahun tersebut sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-23 ke final SEA Games 2013, sebelum akhirnya kalah 0-1 dari Thailand. Di SEAG edisi 2011 ia juga mencatatkan prestasi sama.

 

Ucapan selamat datang buat Rahmad Darmawan dari manajemen T-Team. (Facebook)

RD akan menjalani debut resminya sebagai pelatih T-Team di laga play-off promosi Malaysia Super League 2016 kontra ATM FA. Jika bisa mengalahkan klub tersebut, sang mentor tidak butuh satu tahun untuk mewujudkan target promosi ke kompetisi kasta tertinggi sesuai yang diminta manajemen T-Team.

Jika gagal T-Team bakal berlaga di Malaysia Premier League. Demi bisa berkarier ke Negeri Jiran, RD mengajukan pensiun dini di Kesatuan TNI AL. Ia agaknya terobsesi mengikuti kesuksesan pelatih asal Brasil, Jacksen F. Tiago, yang mengantar Penang FA promosi ke kasta utama musim 2015 ini. Jacksen yang malang melintang belasan tahun di Indonesia merupakan pesaing Rahmad saat menjalani karier sebagai pelatih.

3. Andi Susanto

Nama Andi Susanto mungkin tidak terlalu akrab di telinga pencinta sepak bola nasional, karena karier kepelatihan tertingginya di Indonesia adalah menukangi Sriwijaya FC U-21 pada 2014. Ia sukses mengantarkan Laskar Wong Kito ke final Indonesia Super League U-21 musim 2014, sebelum ditawari melatih klub semipro asal Brasil.

 

Mantan pelatih Sriwijaya FC U-21, Andi Susanto membawa Bangu Atletico Clube juara BTV International Football Tournament di Vietnam.

Nakhoda berumur 35 tahun tersebut menukangi klub Divisi VI Brasil, Bangu Atletico Clube. Pria asal Kediri tersebut melatih klub itu pada bulan September-November 2015.

Meski hanya dalam waktu dua bulan, Andi Susanto mengantarkan Bangu Atletico Clube menjadi juara di turnamen antarklub semipro dari berbagai belahan dunia yang bertajuk BTV International Football Tournament 2015 di Vietnam.

Saat ini, Andi Susanto tengah menikmati masa istirahatnya usai membawa Bangu Atletico Clube di BTV. Ia kabarnya bakal berangkat ke Negeri Samba pada awal tahun untuk menandatangani kontrak baru.

 

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer