Bola.com, Gianyar - Bali United FC belum tentu mengikuti turnamen garapan PSMS Medan, Marah Halim Cup 2016. Walau diklaim penyelenggara jadi salah satu peserta, klub berjulukan Semeton Dewata tersebut belum mendapatkan surat undangan resmi.
Rencananya, turnamen tersebut akan dimulai pada Maret 2016 dan diikuti 8 klub. Delapan klub tersebut adalah PSMS Medan, Arema Cronus, Persija Jakarta, Persib Bandung, Sriwijaya FC, Semen Padang, dan Bali United.
Advertisement
Baca Juga
Marah Halim Cup turnamen legendaris yang telah lama mati suri. Turnamen yang mengambil nama dari Gubernur ke-11 Sumatra Utara, Marah Halim Harahap, pertama kali digelar pada 1972 dan masuk kalendar resmi FIFA.
Turnamen ini terakhir kali digelar pada 1995. Final terakhir turnamen yang kerapkali menghadirkan tim tamu dari luar negeri mempertemukan Medan Jaya vs Harimau Tapanuli yang berkesudahan 2-0.
Marah Halim Harahap yang menggagas turnamen ini menyediakan piala setinggi 1,5 meter dibalut 6 kg emas yang dipesan dari London dengan harga (ketika itu, 1972, sekitar Rp 6 juta).
Tim kelas dunia Jerman Barat pernah tampil di turnamen ini pada 1982. Jepang, Australia, dan Korea Selatan, terhitung jadi pelanggan jadi peserta di turnamen yang dihelat di Kota Medan.
Pada tahun 2014 sejumlah tokoh sepak bola Sumatra Utara sempat berniat menghidupkan kembali turnamen ini. Sayang, rencana batal karena ada konflik internal di jajaran panitia.
Tahun 2016 dianggap jadi momen yang pas kembali menggelar Marah Halim Cup, karena kebetulan agenda kompetisi profesional Tanah Air sedang vakum imbas konflik PSSI kontra Kemenpora.
"Kami belum menerima undangan resmi dari panitia pelaksana. Jadi, saya belum memutuskan Bali United ikut atau tidak. Kalau undangan resmi sudah didapatkan, saya dan pihak manajemen harus membicarakan hal ini," ungkap pelatih Bali United, Indra Sjafri.
"Kalau prospeknya bagus dan disetujui manajemen klub, kami akan ikut. Kalau tidak, kami tetap fokus membangun tim saja demi jangka waktu panjang," lanjut Indra Sjafri.
Saat ini, Bali United tengah melakukan persiapan untuk membangun tim yang solid dan kuat untuk jangka waktu panjang. Salah satu persiapan yang dilakukan Tim Serdadu Tridatu adalah mencari pemain-pemain berbakat di pelosok daerah.
Pelatih Indra Sjafri telah melakukan pecarian pemain berbakat sejak 12 Desember 2015. Lima kota tujuannya adalah Tulehu, Pare-pare, Sidoarjo, Manado, dan Palu.
Metode ini digeber Indra Sjafri saat melatih Timnas Indonesia U-19. Ia sering blusukan ke berbagai daerah mencari pemain berbakat untuk direkrut masuk ke Tim Merah-Putih.