Bola.com, Surabaya - Kabar mengejutkan datang dari Surabaya United. Hanya dua hari jelang laga kontra Arema Cronus pada Sabtu (19/12/2015), manajemen klub yang bermarkas di Jemursari Selatan, Surabaya, memecat tiga pemain pilarnya yaitu Jendri Pitoy, Pedro Javier, dan Otavio Dutra.
Keputusan mendepak ketiga pemain tersebut karena terindikasi suap. Kabar tersebut didapat Ibnu Grahan dari pengakuan orang di lingkar dalam Pusamania Borneo FC. Kepada Ibnu, sumber tersebut menyebutkan sehari sebelum pertandingan Surabaya United vs Borneo FC, Dutra diketahui mendatangi hotel Universitas Negeri Yogyakarta, tempat menginap Borneo FC.
Advertisement
Baca Juga
Tak diketahui secara pasti apa maksud kedatangan pemain asing Surabaya United asal Brasil itu ke markas lawan. Namun, kuat dugaan, Dutra ke hotel Borneo FC untuk menemui mantan asisten pelatih Surabaya United, Tony Ho, yang menyeberang ke klub asal Kalimantan Timur itu.
Dutra memang pemain yang dikenal punya kedekatan dengan Tony sejak masih di Surabaya United. Tony dan Dutra juga sama-sama membela Sidrap United di Habibie Cup, Oktober-November 2015.
Indikasi suap itu semakin kuat ketika CEO Surabaya United, Gede Widiade melihat Tony, dan salah satu asisten pelatih Borneo FC lainnya mendatangi hotel Jayakarta, tempat skuat Surabaya United menginap, Senin (14/12/2015) dini hari.
Setelah dibuntuti, Tony dan rekannya itu masuk ke salah satu kamar pemain Surabaya United, yakni kamar Dutra dan Pedro Javier. Gede bahkan sempat menyalami Tony dan rekannya itu di lobi hotel Jayakarta.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
Sementara itu, meski tak ada indikasi keterlibatan Jendry dalam kasus ini, dua gol ke gawangSurabaya United di pertandingan lawan Borneo FC dianggap kesalahan fatal yang sangat merugikan tim.
Sebelumnya, saat melawan PS TNI, Jendry juga kebobolan dengan gol-gol yang terbilang mudah untuk kiper sekelasnya. Sebagai penjaga gawang, Jendry punya pengalaman segudang dan salah satu kiper terbaik yang dimiliki Indonesia.
Sekretaris Surabaya United, Rahmad Sumanjaya membenarkan pemecatan ketiganya. “Benar, kami resmi memecat mereka. Terhitung sejak Kamis (17/12/2015) pagi mereka sudah tidak bersama kami lagi,” ujar Rahmad.
Ibnu sendiri mengaku memiliki firasat buruk sebelum pertandingan. Ia mengaku tak seperti biasanya ada kegusaran yang sangat kuat di hatinya. Benar saja, Ibnu yang tak biasanya memegang telepon selular, ketika jeda babak kedua dalam posisi Surabaya United unggul 1-0 atasBorneo FC, ia menerima pesan singkat dari nomor tak dikenal. Bunyi SMS tersebut bernada mengingatkan Ibnu agar berhati-hati.
Ternyata kecurigaan itu benar-benar terjadi di babak kedua. Dua gol yang dicetak Rizki Pora dan Goran Gancev dengan mudah bersarang ke gawang Surabaya United.
Advertisement