Bola.com, Surabaya - Tak semua jebolan proyek mercusuar di Uruguay berlabel, Sociedad Anonima Deportiva (SAD) angkatan pertama tahun 2008, sukses ketika memasuki level senior. Hal itulah yang dialami Reffa Arvindo B. Mony.
Mantan kapten SAD Indonesia ini bahkan bisa disebut gagal bersinar akibat cedera parah yang dialaminya. Padahal, Reffa adalah salah satu pemain andalan SAD Indonesia saat menempati posisi ke-7 di putaran kedua (Torneo de Honor) kompetisi Quinta Division U-17 yang diikuti 16 klub Uruguay pada tahun 2011.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
Tangan Kanan Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Evaluasi, Minta Pemain Rasakan Kekurangan di Piala AFF 2024: Harus Bisa Memperbaiki
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri
Bersama beberapa pemain SAD lainnya, Reffa kembali ke Tanah Air pada 2011. Ia memilih bergabung dengan klub Divisi Utama, Persis Solo musim 2011/12. Di musim berikutnya Reffa hijrah ke Pelita Bandung Raya (PBR) di ISL 2013. Di klub asal Bandung, awal bencana itu datang.
Advertisement
Baca Juga
Benar saja, Reffa harus menepi dari kompetisi karena mengalami cedera pada bagian yang paling menjadi momok seluruh pemain. Ya, Reffa harus absen karena cedera lutut parah. Butuh setahun lebih baginya untuk menyembuhkan cedera sekaligus menghilangkan rasa trauma pasca cedera.
"Itu masa tersulit sepanjang karier saya sebagai pemain sepak bola. Karena cedera itu memaksa saya menjauhi lapangan," tutur Reffa.
Selama cedera dan masa pemulihan, Reffa banyak menghabiskan waktu di kampus. Maklum, ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas DR. Soetomo, Surabaya. Saat ini Reffa memasuki semester VIII.
Setelah sembuh dari cedera pada pertengahan 2014, Reffa tak langsung kembali ke lapangan. Ia lebih memilih untuk mendaftar tes masuk TNI AD dari jalur sepak bola dan lolos menjadi TNI AD.
Setelah jadi TNI, Reffa kini terdaftar sebagai anggota tim PS AD. Kini, ia bertugas di Pontianak, Kalimantan Barat. "Saya akan kembali ke lapangan. Karena ini dunia saya," ujar Reffa.
Reffa masih menunggu kepastian kompetisi berputar lagi. Namun, ia bisa jadi tak perlu menunggu hingga kompetisi berputar jika ada klub yang melamarnya untuk tampil di turnamen-turnamen semacam Piala Jenderal Sudirman. Tak tertutup kemungkinan ia juga bergabung dengan tim tertentu jika ada perintah dari atasannya di TNI AD.
"Kalau ada perintah, kami harus jalankan. Semoga secepatnya saya bisa kembali merumput," terang putra sulung mantan pemain Persebaya, Yusuf Mony ini.
Data Diri:
Nama : Reffa Arvindo B. Mony
TTL : Surabaya, Jawa Timur 21 Januari 1992Â
Postur: 179 cm/65 kgÂ
Orangtua : Yusuf Mony (ayah)/Sunarlik (ibu)
Makanan Favorit: Nasi RawonÂ
Pemain idola: Maman Abdulrahman (Indonesia), Alessandro Nesta (Italia).
Karier Timnas:
2004 Timnas U-13
2005 Timnas U-15
2007 Timnas U-17
2011Timnas U-19
2008-2001 Timnas SAD Uruguay
Karier klub:
2011/2012 Persis Solo
2013 Pelita Bandung Raya