Bola.com, Makassar - Luciano Leandro harus bersabar menunggu kepastian nasibnya sebagai pelatih PSM Makassar musim depan. Padahal, manajemen PSM berkali-kali mengklaim eks gelandang PSM Makassar dan Persija Jakarta itu siap didatangkan ke Kota Daeng.
Ada sejumlah faktor yang membuat proses kedatangan Luciano ke Makassar terhambat. Salah satunya terkait kontrak. Luci meminta manajemen PSM mengontraknya untuk durasi jangka panjang atau minimal semusim kompetisi.
Permintaan ini membuat manajemen Juku Eja berada dalam posisi dilema karena kepastian kompetisi masih gelap. "Apalagi Luci juga ingin membawa pemain hasil pantauannya di Brasil. Kami tentu berhitung untuk mengeluarkan dana besar tanpa kepastian kompetisi," ungkap Sumirlan, Direktur Klub kepada bola.com.
Advertisement
Baca Juga
Belakangan, ada kabar baik dengan adanya rencana LSI 2016 berputar 10 Maret. Sumirlan pun kembali mengontak Luci agar segera ke Makassar. Tapi, untuk sementara, Luciano berstatus sebagai pelatih Bosowa Semen, sponsor utama PSM.
"Sambil menunggu kepastian jadwal resmi kompetisi, Luci jadi pelatih Bosowa Semen. Dan kami yang membayar gajinya," papar Sumirlan yang juga Direktur Pemasaran Bosowa Semen.
Bosowa Semen adalah tim bayangan PSM karena dihuni oleh pemain Juku Eja U-21 plus pemain yang masuk prioritas dipertahankan seperti Dimas Galih Pratama, Rasyid Bakrie dan Syamsul Chaeruddin plus duet eks timnas U-19 Muchlis Hadi Ning Syaifullo-Maldini Pali.
Tapi, rencana Luci ke Makassar kembali abu-abu setelah muncul sejumlah nama untuk jadi menggantikan peran Sumirlan sebagai pemegang kendali manajemen PSM. Abdul Sadat, salah satu petinggi PT. Antam Tbk jadi kandidat utama. Sebagai calon manejer Juku Eja, Sadat dikabarkan sudah mengantongi sejumlah nama pelatih untuk menangani PSM.
"Sebelum mengajukan diri (jadi manajer), saya tentu sudah menyiapkan rencanna dan program buat PSM. Termasuk diantarannya calon pelatih," ujar Sadat yang akan bertemu dengan Sadikin Aksa (pemilik PSM) pekan depan.
Dikonfirmasi lewat pesan singkat, Luci menanggapi dengan santai perkembangan statusnya sebagai calon pelatih PSM. "Saat ini, saya hanya bisa menunggu kabar dari manajemen PSM Makassar. Yang pasti, saya sangat siap datang ke Makassar," jelas Luci.
Bagi Luci, melatih PSM adalah salah satu keinginan terbesarnya. "Ini bukan soal uang. Bagi saya, PSM dan Makassar adalah belahan jiwa. Saya punya banyak kenangan di sana. Saya ingin sepak bola Makassar kembali disegani," kata pemilik Motel Makassar di Macae, Brasil.