Bola.com, Palembang - Dukungan terhadap Tim Ad-Hoc PSSI untuk memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia terus diberikan manajemen Sriwijaya FC (SFC).
Presiden SFC, Dodi Reza Alex, memiliki optimisme di bawah nahkoda Agum Gumelar, Tim Ad-Hoc bentukan FIFA-AFC ini segera menunjukkan kinerja positif terkait kisruh berkepanjangan sepak bola Indonesia.
"Pak Agum Gumelar jangan takut untuk memberantas parasit sepak bola nasional, termasuk di PSSI bila memang ada. Namun, kami juga berharap agar pemerintah dalam hal ini dapat bersinergi dan memberikan dukungan terhadap kinerja tim Ad-Hoc," ujar Dodi, yang juga anggota DPR RI tersebut.
Ditegaskan Dodi, pihaknya mendukung langkah Tim Ad-Hoc yang langsung bekerja cepat mencari penyelesaian masalah sepak bola di Indonesia, yang berujung jatuhnya sanksi FIFA.
"Seperti kami sampaikan, silakan jika memang ingin membersihkan PSSI kalau memang ada kekurangan, namun jangan organisasi atau PSSI yang dimatikan," imbuhnya.
Menurutnya, FIFA sudah membuat keputusan yang tepat dengan menunjuk sosok Agum Gumelar sebagai ketua Tim Ad-Hoc karena memang memiliki segudang pengalaman dan pengetahuan mengenai sepak bola di Tanah Air.
"Dulu Pak Agum sudah pernah menjadi Ketua Normalisasi yang juga dibentuk FIFA saat terjadi dualisme di tahun 2011-2012," ungkapnya.
Advertisement
Baca Juga
Dirinya berharap di bawah Tim Ad-Hoc dan dukungan dari pemerintah ke depannya, kompetisi sepak bola di Indonesia dapat bergulir kembali seperti biasa.
"Jadi bukan hanya di level Indonesian Super League (ISL), namun juga di semua level tingkatan. Baik Divisi Utama, Liga Nusantara ataupun kompetisi usia dini," harapnya.
Sriwijaya FC memahami akibat kisruh berkepanjangan ini banyak pihak yang menjadi korban, mulai pemain, pelatih, suporter hingga masyarakat. "Terutama dari sisi pemain, mereka kehilangan potensi pendapatan karena pembekuan PSSI dan tidak adanya kompetisi yang bergulir," tambahnya.
Dodi menyatakan manajemen SFC sangat peduli terhadap kesejahteraan para pemain di masa sulit ini dengan memberikan gaji yang lebih besar dari ketentuan yang ditetapkan sebelumnya.
"Para pemain adalah aset tim dan menjadi keluarga besar SFC, karena itu kami juga harus memikirkan nasibnya. Soal besaran nilainya, kami bersyukur jika memang ternyata di atas kebijakan yang dikeluarkan PSSI sebelumnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, untuk menghadapi maraknya turnamen yang akan digelar pada 2016, manajemen Laskar Wong Kito bakal memberikan kebijakan pembayaran gaji sebesar 45 persen. Jumlah tersebut jauh di atas surat edaran PSSI sebelumnya, yang mewajibkan klub memberikan gaji minimal sejumlah 25 persen.
Kontrak para pemain Sriwijaya FC tetap memakai durasi per turnamen yang diperkirakan akan berlangsung minimal selama tiga bulan, dengan catatan bila ada kejelasan mengenai kompetisi reguler, akan diadakan renegosiasi dan gaji dibayar penuh.
Juan Mata bilang skuat MU sedang frustrasi. Berita selengkapnya ada di sini