Bola.com, Gresik - Turnamen Super League (TSL) yang digagas oleh PT Liga Indonesia (PT LI) telah mendapat lampu hijau dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Beberapa klub ISL juga menyambut positif rencana berlangsungnya turnamen ini.
Manajer Gresik United, Bagoes Cahyo Yuwono, salah satu yang memberikan tanggapan positif mengenai turnamen yang rencananya akan digelar pada periode Maret-November 2016.
“Di saat kompetisi vakum seperti sekarang, turnamen ini sangat bagus. Bisa menggantikan kompetisi karena durasi gelaran ini relatif panjang. Tidak seperti turnamen-turnamen sebelumnya yang tak sampai dua bulan selesai,” ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Bagoes menilai, dengan turnamen model ini, klub-klub bisa hidup kembali. Karena klub tak kesulitan menyusun anggaran, dan memiliki banyak waktu untuk menggali dana dari sponsorship atau pihak ketiga.
Hal yang sama diungkapkan oleh Yunan Achmad. Manajer Persela itu berharap Turnamen Super League ini bisa terwujud di tahun 2016 nanti. Pasalnya, dengan turnamen yang mengunakan format layaknya kompetisi, pembinaan kembali mempunyai muara yang jelas.
“Sejak kompetisi dihentikan, muara pembinaan berjenjang tidak ada. Bibit-bibit pemain muda potensial tidak memiliki tempat untuk menyalurkan talentanya,” kata Yunan.
Tak hanya itu, Yunan juga menilai, sistem turnamen ini juga bisa menggairahkan kembali sepak bola di daerah. Selain itu, banyak aspek lain yang akan kembali bangkit.
“Ekonomi kerakyatan bisa semarak lagi, pedagang di stadion punya penghasilan yang jelas, kerinduan suporter terobati, dan masyarakat menengah ke bawah mendapat hiburan," ungkap Yunan.
Hanya saja, Yunan dan Bagoes masih mengkhawatirkan adanya kendala-kendala lain yang bisa menggagalkan turnamen ini. Kendati BOPI telah berjanji tak akan mempersulit klub-klub dalam penerapan aturan, tak menutup kemungkinan hambatan lain tetap muncul. Sebab, Kemenpora meminta PT LI menjalin komunikasi dengan Tim Transisi.
PT LI sendiri hingga kini belum melakukan koordinasi dengan Tim Transisi bentukan Kemenpora. Tim Transisi sendiri menjadi supervisi sepak bola Indonesia semenjak PSSI dibekukan pemerintah pada 17 April 2015 lalu. Jadi, bila suatu pihak ingin menggelar kegiatan sepak bola diharuskan terlebih dahulu meminta izin kepada Tim Transisi. Sama halnya seperti turnamen Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman yang tidak menemui kendala karena jadi ajang yang digelar oleh pemerintah.
“Nah itu masalahnya. Semoga saja semua pihak memiliki pemahaman yang sama, bahwa betapa pentingnya gelaran ini bagi klub-klub. Dengan begitu, rencana itu terwujud dan berjalan dengan lancar hingga tuntas,” harap Bagoes yang diamini Yunan.