Bola.com, Jakarta - Tim bola.com beberapa waktu lalu telah merangkum 10 peristiwa menarik sepak bola Indonesia periode bulan Januari hingga April 2015. Kali ini kami menyajikan rangkuman kaleidoskop sepak bola Indonesia sepanjang bulan Mei hingga Agustus 2015.
Mei hingga Agustus masih dihiasi beberapa kejadian menarik pasang surut sepak bola Indonesia. Cerita sedih dan senang bercampur menjadi satu dalam perjalanan dunia balbalan Tanah Air.
Advertisement
Mulai kejutan Martunis yang dikontrak Sporting Lisbon, trial Evan Dimas ke salah satu klub Divisi II Spanyol, EU Llagostera hingga digelarnya turnamen pengisi kevakuman kompetisi profesional berlabel Piala Presiden 2015. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut rangkuman peristiwa menarik sepak bola Indonesia sepanjang Mei-Agustus 2015:
1. QNB League 2015 Resmi Dihentikan
Pembekuan status PSSI yang dilakukan Menpora pada tanggal 17 April 2015 memiliki dampak yang luar biasa terhadap kompetisi profesional di Tanah Air. Indonesia Super League (QNB League) 2015 dan Divisi Utama resmi dihentikan PSSI.
Penyebab tersebut berawal dari surat peringatan Menpora yang dilayangkan ke PSSI, karena induk sepak bola Tanah Air itu tetap memaksakan kompetisi QNB League 2015 diikuti 18 tim, termasuk Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Padahal, kedua klub asal Jawa Timur itu tak mendapat rekemondasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Menpora mengirimkan surat kepada Kepolisian Republik Indonesia agar tak memberi fasilitas dan pelayanan atas segala aktivitas PSSI. Otoritas tertinggi sepak bola nasional pun dibuat kesulitan menghelat kompetisi.
Menpora, Imam Nahrawi, mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Merespons hal tersebut awak Eksekutif Komite (Exco) PSSI memutuskan untuk memberhentikan kompetisi ISL 2015 pada Sabtu (2/5/2015). Langkah tersebut terpaksa diambil karena terjadi force majeure atau keadaan yang terjadi di luar kuasa dari pihak PSSI.
Selain QNB 2015 yang dihentikan, kompetisi Divisi Utama 2015 dan Liga Nusantara 2015 juga batal berlangsung karena pembekuan PSSI oleh Kemenpora.
2. Pieter Huistra Ditunjuk sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Direktur Teknik PSSI, Pieter Huistra berganti jabatan. Pria asal Belanda itu ditunjuk sebagai pelatih sementara Tim Nasional Indonesia oleh Badan Tim Nasional (BTN) dan PSSI pada Kamis (7/5/2015).
Rencananya, Huistra melatih Timnas Indonesia untuk menjalani laga fase Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia melawan Cina Taipei pada 11 Juni 2015 dan kemudian Irak pada 16 Juni 2015. Namun dua laga itu belum tentu terlaksana karena Indonesia sedang dalam ancaman sanksi dari FIFA.
3. Menpora Bentuk Tim Transisi
Menpora, Imam Nahrawi mendapat dukungan penuh dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk membekukan PSSI dan melakukan reformasi sepak bola di Indonesia.
Berbekal dukungan tersebut, Menpora akhirnya membentuk Tim Transisi sebagai tim yang ditugaskan untuk mereformasi sepak bola Indonesia, di Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Tim Transisi sendiri memiliki tugas dan wewenang seperti PSSI, di antaranya adalah menyiapkan tim nasional, memastikan kompetisi berjalan dan memfasilitasi pembentukan kepengurusan PSSI yang baru.
Saat pertama kali dibentuk, Tim Transisi beranggotakan: F.X. Rudy Hadiyatmo, Lodewijk Paulus, Ridwan Kamil, Eddy Rumpoko, Ricky Yakobi, Bibit Samad Riyanto, Darmin Nasution, Cheppy T. Wartono, Tommy Kurniawan, Iwan Lukminto, Francis Lukminto, Francis Wanandi, Saut H. Sirait, Andre Darwis, Farid Husaini, Zuhairi Misrawi, Diaz Faizal Hendropriyono, dan Felix F. Wanggai.
4. Sanksi FIFA ke Indonesia
Indonesia akhirnya benar-benar dijatuhi sanksi oleh FIFA. Hal itu tak lepas dari perseteruan yang terjadi antara PSSI dengan Kemenpora. Padahal induk tertinggi sepak bola dunia itu telah memberi waktu sampai 29 Mei agar PSSI dan Menpora dapat mengakhiri konflik.
FIFA menelurkan sanksi kepada Indonesia, Sabtu (30/5/2015). Dalam surat tersebut, FIFA menilai PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 tentang Kewajiban Anggota, 14 ayat 1 tentang suspensi, dan 17 tentang kebebasan anggota dan turunannya.
Dampaknya Timnas Indonesia yang tidak boleh ikut serta dalam ajang sepak bola internasional. Timnas Indonesia tidak bisa mengikuti babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2019.
Efek domino juga dirasakan Timnas Indonesia U-19 dan U-16. Dua Tim Merah-Putih asuhan Fachri Husaini dipastikan batal berlaga sebagai tuan rumah di turnamen regional, Piala AFF.
Meski begitu, FIFA memberikan dispensasi kepada Timnas Indonesia U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2015 Singapura. Timnas Garuda Muda boleh ikut serta di ajang pesta olah raga se-Asia Tenggara tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selanjutnya
5. Timnas Indonesia Dicoret dari Babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Indonesia. Dengan adanya sanksi FIFA, AFC memastikan seluruh wakil Indonesia tidak bisa berpartisipasi di ajang internasional pada 3 Juni 2015.
Timnas Indonesia dikeluarkan dari Grup F babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia dan kualifikasi Piala Asia 2019. Di dua kompetisi tersebut, skuat Merah-Putih bakal bertarung bersama Cina Taipei, Irak, Thailand, dan Vietnam.
Baca Juga
6. Timnas Indonesia U-23 Gagal di SEA Games
Timnas Indonesia U-23 harus gigit jari di ajang SEA Games 2015. Tim belia besutan Aji Santoso ini gagal meraih medali.
Indonesia sejatinya punya kans membawa pulang keping medali perunggu. Sayang menjajal Vietnam di National Stadium, Singapura, Senin 15 Juni 2015, Skuad Garuda Muda kalah telak dengan skor 0-5 di tangan Tim Negeri Paman Ho.
Pencapaian ini menurun dibanding dua edisi SEA Games sebelumnya. Pada 2011 dan 2013 Indonesia meraih medali perak.
7. Pelatnas Jangka Panjang Timnas Junior Dibubarkan
Sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Indonesia tidak hanya berimbas pada Timnas Indonesia Senior namun juga timnas junior yakni Timnas U-19 dan Timnas U-16. AFC memastikan Timnas U-19 dan Timnas U-16 tidak bisa berpartisipasi pada Kualifikasi Piala AFC U-19 di Bahrain dan Piala AFC U-16 di India, yang putaran finalnya akan berlangsung tahun depan.
Setelah itu, PSSI secara resmi membubarkan Timnas Indonesia U-16 dan U-19. Sungguh terasa menyedihkan karena hampir setahun para pemain menjalani pelatnas jangka panjang di Sawangan, Depok.
8. Martunis Gabung ke Sporting Lisbon
Masih ingat dengan bocah asal Aceh yang lolos dari tragedi tsunami pada 26 Desember 2004 silam?
Bocah tersebut bernama Martunis. Ia bertahan hidup selama 21 hari dengan memanjat pohon. Martunis lalu terbawa arus dan terdampar di rawa-rawa, dekat makam Tengku Syiah Kuala. Martunis ditemukan oleh penduduk pada 15 Januari 2005.
Saat itu, Martunis memakai jersey timnas Portugal. Setelah melihat gambar Martunis di layar kaca, bintang timnas Portugal dan Real Madrid, Cristiano Ronaldo melakukan kunjungan ke Aceh untuk bertemu langsung dengan Martunis.
CR7 mengangkat Martunis menjadi anak angkatnya. Pada tanggal 2 Juli 2015, pemuda yang sudah berusia 17 tahun itu mendapatkan kesempatan membela klub papan atas Portugal yang juga mantan klub CR7, Sporting Lisbon. Kepastian Martunis bergabung dengan Sportinguistas diketahui saat dirinya diperkenalkan dalam Gala Honoris Sporting, Rabu (1/7/2015) waktu setempat.
Saat ini, Martunis sudah bergabung dengan akademi Sporting Lisbon, dan pemuda asal Aceh itu sudah membela Sporting Lisbon U-19.
9. PTUN Menangkan Gugatan PSSI
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) memenangkan gugatan Federasi Sepak Bola di Indonesia (PSSI) atas Kemenpora terkait SK No. 01307 tentang pembekuan induk sepak bola nasional tersebut, yang diteken oleh Menpora, Imam Nahrawi.
SK pembekuan yang diterbitkan Menpora terhadap PSSI per tanggal 17 April 2015 membuat sepak bola di Indonesia terdampak cukup signifikan. Yang paling kentara, FIFA menjatuhkan sanksi terhadap PSSI lantaran menilai ada campur tangan pemerintah.
PSSI lantas menempuh jalur hukum melalui PTUN dengan menggugat Menpora. Setelah melalui proses selama tiga bulan dalam persidangan, PTUN mengabulkan gugatan yang diajukan PSSI.
Putusan PTUN dalam sidangnya, Selasa (14/7/2015), ibacakan Hakim Ketua Ujang Abdullah, dengan didampingi Hakim Anggota 1, Indaryadi, Hakim Anggota 2, Haryati, dan panitera, Erina Soraya.
10. AS Roma Berkunjung ke Indonesia
Klub besar Serie A Italia, AS Roma menyempatkan diri berkunjung ke Indonesia. Kedatangan Francesco Totti cs. seakan memberikan air di tengah dahaga rasa haus pecinta sepak bola Tanah Air yang kehilangan tontonan karena kompetisi profesional tengah mati suri.
Tak hanya itu, kedatangan klub asal ibu kota Italia itu menghidupkan kembali stadion kebanggaan Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBGK), yang kembali riuh akan sorakan para penonton yang menyaksikan laga AS Roma.
Namun akibat sanksi FIFA kepada Indonesia, AS Roma tidak dapat bertanding dengan klub atapun Timnas Indonesia. Dalam pertandingan tersebut, AS Roma dibagi menjadi dua tim, yaitu AS Roma berbaju merah vs AS Roma berbaju putih.
Ketika itu, AS Roma berbaju merah menang 2-1 atas AS Roma berkostum putih dalam pertandingan ekshibisi yang dihelat pada Sabtu (27/7/2015).
Advertisement
Selanjutnya
11. Indonesia Tempati Peringkat 165 di Ranking FIFA
Ranking FIFA per 6 Agustus 2015 menempatkan Indonesia berada di peringkat ke-165 atau turun satu setrip dari bulan sebelumnya.
Penurunan ini memang tidak tajam karena hanya satu tingkat, namun terbilang sangat ironis. Faktanya, Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola di Asia, khususnya Asia Tenggara, harus rela dilewati negara papan bawah, Timor Leste.
12. Evan Dimas Trial ke Spanyol
Pemain muda berbakat Indonesia, Evan Dimas Darmono berkesempatan mengikuti trial di klub Divisi Dua Spanyol, UE Llagostera, 10 Agustus 2015. Evan Dimas melakoni trial bersama UE Llagostera selama 10 hari.
Namun, Evan gagal dalam trial tersebut. Mantan pemain Timnas Indonesia U-19 tersebut kembali ke Indonesia untuk kembali bergabung dengan klub Persebaya Surabaya.
13. Piala Kemerdekaan Bentukan Menpora Resmi Bergulir
Menpora, Imam Nahrawi menyelenggarakan Piala Kemerdekaan di tengah terhentinya kompetisi di Indonesia.
Ada 24 klub Divisi Utama yang menjadi peserta dalam turnamen gagasan Tim Transisi Kemenpora tersebut. 24 tim ini akan terbagi dalam empat grup, di mana masing-masing grup berisikan enam tim dalam babak penyisihan Piala Kemerdekaan.
Ada enam kota yang bertindak sebagai tuan rumah sebagai tuan rumah Piala Kemerdekaan. Tuan rumah grup A adalah Medan, tuan rumah grup B adalah Serang dan Cilegon, tuan rumah grup C adalah Solo dan Bantul, serta tuan rumah grup D adalah Madiun. Selain itu, ada 60 pertandingan yang dimainkan dalam babak penyisihan Piala Kemerdekaan.
Kick-off Piala Kemerdekaan telah resmi dilakukan dengan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Sabtu (15/8/2015). Pertandingan tersebut mempertemukan tuan rumah Perserang Serang melawan Persidago Gorontalo. Perserang keluar sebagai pemenang, setelah mengalahkan Persidago dengan skor 2-1.
14. Pelatih Arema Cronus, Suharno Meninggal
Duka kembali menyelimuti sepak bola Indonesia. Pelatih Arema Cronus, Suharno, meninggal dunia di Puskesmas Pakisaji, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/8/2015) petang.
Kabar meninggalnya Suharno terbilang mengejutkan. Pasalnya, sama sekali tidak ada tanda-tanda mantan pelatih Persiwa Wamena ini mengalami sakit. Malah, pada Rabu sore itu, ia masih sempat memimpin latihan tim berjulukan Singo Edan untuk tampil di Piala Presiden 2015.
Kepergian Suharno meninggalkan duka yang amat dalam bagi Arema. Pasalnya, penggawa Kera-kera Ngalam akan berlaga di Piala Presiden. Posisi Suharno digantikan sang asistennya, Joko Susilo.
15. Piala Presiden Resmi Bergulir
Event Organizer milik Presiden Inter Milan Erick Thohir, Mahaka Sport and Entertaiment menggelar turnamen Piala Presiden 2015. Ada 16 klub yang berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
14 klub berasal dari ISL dan 2 klub berasal dari Divisi Utama. Seluruh klub terbagi dalam empat grup wilayah, yaitu Malang (Grup A), Bandung (Grup B), Bali (Grup C), Makassar (Grup D).
Grup A dihuni Arema Cronus, Sriwijaya FC, PSGC Ciamis, dan Persela Lamongan. Grup B dihuni Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Martapura Fc, Persiba Balikpapan.
Sedangkan, Grup C dihuni Bali United, Persija Jakarta, Mitra Kukar, Persita Tangerang. Grup D dihuni PSM Makssar, Pusamania Borneo FC, Persipasi Bandung Raya, Gresik United.
Piala Presiden akhirnya resmi dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 30 Agustus 2015. Dalam pertandingan perdana, tuan rumah Bali United FC dapat mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 3-0.