Bola.com, Jakarta - Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus berharap tahun 2016 kompetisi sepak bola Indonesia bisa bergulir. Sebab ia menilai jika pelaksanaan kompetisi di Tanah Air tetap macet, klub dan pemain bakal makin menderita.
PSSI bersama dengan PT Liga Indonesia memutuskan menghentikan kompetisi Liga Indonesia pada awal bulan Mei 2015. Alasan penghentian itu karena kondisi force majeure.
Baca Juga
Dampak nyatanya kompetisi sepak bola Tanah Air berbagai kasta seperti mati suri. Agar bisa bertahan hidup, para pemain mengais rezeki di turnamen antarkampung (tarkam). Klub-klub kondisi keuangannya kembang-kempis karena tak mendapatkan pemasukan secara reguler.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah pemain Indonesia juga ada yang memutuskan mencari peruntungannya ke negara lain. Ambil contoh Dedi Gusmawan, Victor Igbonefo, dan Greg Nwokolo yang merantau ke Myanmar dan Thailand.
"Semoga di tahun baru kompetisi dapat segera bergulir. Karena kalau terus seperti ini kasihan orang-orang yang mencari penghasilan dari sepak bola. Pelaku sepak bola nasional dalam kondisi krisis sekarang ini," kata Ferry ke bola.com pada akhir pekan lalu.
Lebih lanjut ia mengatakan, beberapa turnamen yang diselenggarakan pihak ketiga seperti Piala Jenderal Sudirman, Piala Kemerdekaan, dan Piala Presiden tidak menjadi sebuah solusi. Karena menurutnya turnamen tersebut tidak memiliki muara pembinaan, hanya sekadar meramaikan kekosongan agenda sepak bola nasional.
"Turnamen-turnamen saya akui cukup membantu klub, untuk bisa bertahan mendapat pemasukan walau jumlahnya relatif kecil. Alangkah lebih baik kompetisi bergulir. Turnamen-turnamen yang ada saat ini muaranya tidak jelas," jelas pria yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Persija Jakarta periode 2015-2019.