Bola.com, Jakarta - Januari 2016 genap enam bulan Jafri Sastra bermukim di Tenggarong untuk menangani tim Mitra Kukar, sejak dia dipercaya membesut klub itu di Piala Presiden hingga semifinal Piala Jenderal Sudirman.
Bagi Jafri Sastra, enam bulan terasa singkat bila pandai memanfaatkan waktu luang di sela-sela rutinitas sebagai arsitek Naga Mekes. Di Tenggarong, ia pun menjalani kehidupan sehari-hari seperti saat masih berada di Padang. Untuk mengusir rasa jenuh, ia memilih pergi ke pasar dekat tempat tinggalnya di Tenggarong.
Advertisement
Baca Juga
"Saya ke pasar bila ada waktu luang. Di sana, saya bisa berinteraksi dengan warga sekitar. Kebetulan letaknya hanya selemparan batu dari rumah kontrakan saya. Selain belanja, saya biasa kumpul dengan warga untuk berbincang banyak hal. Akhirnya, selain banyak teman, saya juga tahu kecintaan mereka terhadap Mitra Kukar," tutur Jafri Sastra.
Jadwal ke pasar biasanya dilakukan Jafri Sastra usai melatih sore hari, karena pasar itu memang buka sore hingga malam hari dengan menggelar aneka macam dagangan. Mulai jajanan tradisional, sayuran mentah dan matang, hingga ikan segar hasil budidaya dan tangkapan dari Sungai Mahakam.
"Saya lebih suka belanja ikan mentah. Kali ini saya beli belut yang ditangkap langsung dari sawah oleh warga. Satu kilo harganya Rp 50 ribu. Tapi saya ambil setengahnya saja, berisi tiga ekor belut. Satu ekor ukurannya sebesar ibu jari kaki orang dewasa," ungkap Jafri Sastra.
Rencananya, Jafri Sastra akan mengolah belut itu jadi masakan balado. Tapi dia tak memasaknya sendiri. "Saya akan titip masak ke warung Padang kenalan saya di Tenggarong. Cara ini praktis, saya tinggal memberi ongkos memasak. Saya sengaja cari ikan yang bukan budidaya, karena tak terkontaminasi bahan kimia yang biasanya dicampur pada pakannya. Selain itu rasanya juga lebih gurih dan alami," kata Jafri Sastra.
Dengan cara seperti itu, Jafri Sastra bisa lebih relaks menjelang duel Mitra Kukar di babak semifinal Piala Jenderal Sudirman melawan Arema Cronus, 9 Januari di Tenggarong dan 17 Januari di Malang.