Sukses


Kala Jacksen Tiago Unjuk Gigi Bercakap Logat Melayu Malaysia

Bola.com, Penang - Semusim menukangi Penang FA, Jacksen F. Tiago mulai terlihat lincah berbahasa Melayu Malaysia. Kelihaian pelatih asal Brasil yang 20 tahun berkiprah di sepak bola Indonesia itu terlihat dalam sesi wawancara dengan televisi lokal Negeri Jiran.

Dalam sesi video wawancara berdurasi sekitar tiga menit yang diposting di akun Facebook pribadinya pada Kamis (7/1/2016), Jacksen terlihat fasih menggunakan kata-kata khas bahasa Melayu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan jurnalis asal Malaysia. Kata-kata "penyokong" (suporter), "pasukan" (tim), serta "padang" (lapangan) berulangkali diucapkan sang mentor dengan fasih.

Kepada bola.com dalam beberapa percakapan via telepon internasional, Jacksen mengaku tidak terlalu kesulitan beradaptasi dengan budaya Malaysia.

"Budaya Indonesia dengan Malaysia hampir mirip, karena kedua negara saudara serumpun. Bahasanya pun hampir mirip. Bisa dibilang saya tidak kesulitan sama sekali beradaptasi karena sejatinya tidak ada perubahan besar yang harus saya lakukan," ucap pelatih kelahiran 28 Mei 1968 tersebut.

Jacksen bahkan menyebut tingkat kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial dan budaya di Penang lebih ringan, dibanding saat pertama kali mendarat di Indonesia pada tahun 1994. Jacksen mengaku sempat tergagap-gagap saat pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia.

"Awalnya saya dengan sejumlah pemain asal Brasil dibawa agen dari kampung halaman, dengan janji surga bermain di Singapura. Di tengah perjalanan rencana berubah, tiba-tiba kami diarahkan ke Indonesia," kenang Jacksen.

"Rekan-rekan seperjalanan saya ada yang menolak dan memilih pulang ke Brasil. Saya pilih nekat lanjut ke Indonesia. Sudah tanggung, malu jika saya mudik tanpa membawa hasil apa-apa," jelasnya lagi.

 Jacksen F. Tiago berfoto bareng dengan legenda timnas Brasil, Carlos Alberto Parreira dan Dunga di sela-sela acara kursus kepelatihan di Brasil. (Dok. Pribadi)

Jacksen yang mengaku tipikal orang yang senang berkawan, akhirnya kerasan tinggal di Indonesia.

"Saya belajar bahasa Indonesia dibantu rekan-rekan setim di Petrokimia Putra. Hanya hitungan tiga bulan saja saya langsung fasih menguasai bahasa Indonesia," ungkap pelatih yang menyumbangkan tiga gelar juara Indonesia Super League buat Persipura Jayapura itu.

Ia kini mengganggap Indonesia sebagai negara keduanya setelah Brasil. "Saya punya istri dan anak orang Indonesia. Kampung kedua saya Surabaya setelah Rio de Janeiro," ungkap pelatih yang juga menguasai bahasa Jawa Timur-an itu.

Lantas bagaimana dengan Penang? "Suasana pulau Penang mirip dengan kampung halaman saya Rio de Janeiro. Pantainya indah. Di saat tidak menjalani aktivitas melatih, saya sering menikmati keindahan pantai. Menyenangkan. Saya bahagia bekerja di Penang FA," ucap Jacksen.

Tetapi, sang mentor tetap mengaku Malaysia hanya pelabuhan sementaranya. "Suatu saat saya akan kembali ke Indonesia. Saya amat merindukan sepak bola Indonesia. Kalau memang diberi kesempatan suatu saat saya ingin melatih Timnas Indonesia. Sebagai pelatih tetap bukan caretaker seperti saat tahun 2013," ucap Jacksen F. Tiago, yang sempat juga bermain di klub Singapura Geylang United FC saat kerusuhan 1998 di Indonesia.

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer