Bola.com, Jakarta - Mitra Kukar akan menjamu Arema Cronus di leg 1 semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS). Laga di stadion Aji Imbut jelas akan menentukan langkah Naga Mekes selanjutnya. Oleh karena itu, kemenangan jelas akan dibidik oleh sang pelatih, Jafri Sastra.
Namun, menghadapi Arema jelas tak mudah. Singo Edan memiliki komposisi skuat mumpuni dan jadi salah satu favorit untuk menjuarai turnamen yang digagas oleh Panglima TNI ini. Berikut ini head to head di 4 posisi krusial kedua tim.
Kiper: Shahar Ginanjar vs I Made Kadek Wardhana
Setelah meninggalkan Persib Bandung di mana ia menjadi cadangan I Made Wirawan, Shahar Ginanjar menunjukkan penampilan yang baik bersama Mitra Kukar. Dia selalu jadi pilihan pertama Jafri Sastra di bawah mistar.
Shahar selalu tampil penuh dalam 7 pertandingan. Selama 630 menit berada di lapangan, 6 kali gawangnya berhasil dijebol lawan dan bisa 2 pertandingan tak kebobolan. Dia menghadapi 29 tendangan ke gawang di mana dia melakukan 23 penyelamatan. Persentase sukses penyelamatannya adalah 79%.
Advertisement
Baca Juga
Satu lagi keunggulannya adalah dia mampu menahan penalti 3 kali. Berbeda dengan Kadek Wardhana yang belum pernah sekalipun menahan penalti dari 7 tendangan 12 pas yang sudah ia hadapi.
Mampu menggeser Kurnia Meiga di pilihan pertama sektor penjaga gawang, Kadek mampu melakukan 18 kali penyelamatan dari 24 tendangan yang dihadapi dan sempat tercatat 3 kali melakukan clean sheet. Kadek juga tercatat melakukan 13 intersep dan 3 sapuan.
Sementara Shahar pernah melakukan 12 intersep dan 4 sapuan. Dari sini terlihat kemampuan keduanya tak jauh berbeda dan bisa diandalkan oleh tim yang mereka bela.
Lini Belakang: Rudolf Yanto Basna vs Francisco Insa Bohigues
Kedua tim ini punya komandan lini belakang yang sejauh ini tampil apik. Rudolf Yanto Basna di kubu Mitra Kukar telah melakukan 22 kali percobaan tekel dengan tingkat sukses 82%, 7 kali blok tembakan, 5 kali blok umpan silang, 19 intersep, dan 39 kali sapuan. Biasa berduet dengan Arthur Cunha, Yanto sempat menerima 2 kartu kuning dan melakukan 7 kali pelanggaran selama 540 menit bermain.
Sedangkan Kiko punya catatan aksi bertahan yang relatif sama. Dia melakukan 12 upaya tekel dengan tingkat sukses 50%, 2 blok tembakan, 22 intersep, dan 25 pelanggaran. Walaupun punya catatan pelanggar lebih banyak, 9 kali, Kiko hanya mengoleksi 1 kartu kuning tanpa sekalipun terkena kartu merah.
Satu lagi yang menjadi nilai lebih Kiko adalah dia sudah mencetak 3 gol selama 618 menit di lapangan. Dia akan berhadapan langsung dengan Yanto ketika Arema memperoleh kesempatan sepak pojok atau tendangan bebas. Dua situasi di mana Insa sering merangsek ke depan.
Lini Tengah : Rizky Pellu vs Juan Revi
Dengan absennya I Gede Sukadana, Juan Revi akan diplot sebagai gelandang bertahan utama Singo Edan. Dia akan berhadapan langsung dengan jenderal lapangan tengah Mitra Kukar, Rizky Pellu.
Sang kapten, meski belum mencetak gol dan memberikan assist merupakan gelandang paling tangguh yang dimiliki Mitra Kukar. Bermain selama 630 menit, Pellu tercatat melepaskan 318 umpan dengan 284 di antaranya sukses. Dia kuat dalam bertahan, di mana dia tercatat melakukan 11 tekel sukses, 6 intersep, dan 5 sapuan.
Sementara saat menyerang dia juga mengkreasikan 2 peluang dan melepaskan 5 tembakan di mana 2 di antaranya mengarah tepat ke gawang lawan. Aksi menyerang ini yang lemah dari Juan Revi, di mana dia hanya sempat melepaskan 1 tendangan melebar.
Revi juga hanya melepaskan 115 umpan dengan 101 di antaranya sukses selama 304 menit di lapangan. Tapi, untuk aksi bertahan mantan kapten PSS Sleman ini bisa diandalkan di mana dia tercatat melakukan 4 tekel sukses, 5 intersep, dan 4 kali sapuan. Dia juga hanya 10 kali kehilangan bola, lebih baik dibanding Pellu yang 19 kali kehilangan bola.
Lini Depan : Depan: Patrick Dos Santos vs Cristian Gonzales
Baru bergabung dengan Mitra Kukar di PJS, Patrick Dos Santos langsung tampil mengesankan. Dia mencetak 6 gol dan 1 assist dari 6 penampilannya. Selama 513 menit bermain di lapangan, dia juga tercatat menciptakan 9 peluang dan 21 tembakan di mana 9 di antaranya tepat sasaran.
Rata-rata konversi peluangnya 0,29, lebih baik dari Gonzales dengan 0,2 gol per peluang. Penyerang andalan Arema itu sejauh ini mencetak 3 gol dari 6 pertandingan yang dilakoninya. Selama 527 menit di lapangan, Gonzales menciptakan 5 peluang dan melepaskan 15 tembakan dengan 9 di antaranya tepat sasaran.
Patrick mencetak gol setiap 85,5 menit, sedangkan Gonzales setiap 175,7 menit. Ini berarti Patrick lebih tajam di PJS dibanding sang penyerang gaek itu. Tapi, soal pengalaman Gonzales jelas lebih baik sehingga jika tak dijaga ketat, dia bisa menghadirkan mimpi buruk untuk Mitra Kukar.
Mitra Kukar dan Arema sama-sama punya peluang sama di laga pertama nanti. Mitra Kukar harus mengamankan kemenangan agar bisa lebih tenang ketika bertandang ke stadion Kanjuruhan untuk melakoni leg 2 yang menentukan.