Bola.com, Jakarta - Salah satu agen pemain sepak bola di Indonesia, Munial Sport Grup (MSG) gencar memperjuangkan nasib pemain sejak terhentinya kompetisi di Indonesia, akibat konflik berkepanjangan PSSI dengan Menpora.
Banyak pemain yang bernaung di MSG terombang-ambing menunggu kepastian kapan kompetisi di Indonesia kembali berjalan. MSG mempunyai taktik untuk menyiasati masalah tersebut. Perusahaan yang dimiliki Mulyawan Munial lebih baik menawarkan para pemainnya ke klub luar negeri, khususnya Asia Tenggara.
Baca Juga
Advertisement
Terbaru, beberapa pemain yang ditawarkan, di antaranya eks bek Persib Bandung Achmad Jufriyanto, mantan pemain Bali United FC, Bayu Gatra, dan pemain muda Persipasi Bandung Raya (PBR), Gavin Kwan Adsit.
"Setelah gagal trial di Terengganu FA, Achmad Jufriyanto saya tawarkan ke salah satu klub papan atas Singapura. Meski ada tawaran dari beberapa klub lokal, saya berusaha supaya Jufriyanto ke luar negeri, karena belum ada kejelasan kompetisi di Indonesia. Begitu pun Gavin, saya menawarkannya ke beberapa klub Malaysia dan Singapura. Bayu juga sama, namun ia selangkah lebih dekat dengan klub asal Australia, Brisbane Roar. Tapi soal Bayu, kami masih menunggu," kata Muly.
Selain pemain lokal, Muly juga menawarkan pemain asing untuk mencoba peruntungan di luar negeri. "Saya juga menawarkan beberapa pemain asing saya ke beberapa klub di luar negeri, sebut saja Ibrahim Conteh yang saya tawarkan ke beberapa klub-klub di Singapura dan Malaysia," lanjut Muly.
Sebagai agen pemain, Muly memang lebih fokus ke pemain lokal. Selain trial di Malaysia, Muly juga pernah membawa pemain di bawah agennya mengikuti trial di Jepang. Ia tak menampik cukup resah bila kompetisi ISL musim ini gagal digelar.
"Kerugian pasti ada dari segi material dan teknis. Saya sekarang lebih dominan menawarkan seluruh pemain saya ke beberapa klub di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sebetulnya, hal ini saya lakukan demi para pemain yang harus menyambung hidup di tengah ketidakjelasan kapan kembali bergulirnya kompetisi di Indonesia," ungkap Muly.