Bola.com, Surabaya - Meski sudah mengantongi hak paten nama dan logo Persebaya sejak 24 September 2015, Persebaya 1927 belum juga mendapat kepastian soal kompetisi atau turnamen yang akan mereka ikuti.
Tak kunjung jelasnya nasib dan status Persebaya 1927 membuat sejumlah pemain klub itu berencana hengkang.
Dua pemain Persebaya 1927, Basuki dan Solikhin, yang ditemui bola.com, Minggu (10/1/2016) di Lapangan Made, Surabaya, mengungkapkan kegusarannya. Mereka mengisyaratkan mencari klub lain sebagai pelabuhan baru.
Solikhin sempat meminta rekannya yang merupakan pemain Persela Lamongan, Rendi Andika Rama, untuk menanyakan kemungkinan menjadi bagian dari klub berjulukan Jaka Tingkir itu ke pelatih Didik Ludianto. Akan tetapi, Persela sudah memiliki stok melimpah untuk posisi gelandang.
Solikhin mengungkapkan dirinya ingin bermain reguler di klub yang aktif di banyak turnamen. "Kalau ada yang mau, saya siap karena saya juga ingin bermain secara reguler layaknya teman-teman di klub ISL," jelasnya.
Advertisement
Baca Juga
Berbeda dengan Basuki, ia lebih memilih untuk menunggu kepastian ketimbang mencari pelabuhan baru. Namun, ia tak menampik akan berlabuh ke klub lain bila kondisi Persebaya 1927 tak kunjung jelas.
"Saya tidak tahu mau ke mana. Realistis saja, kalau ada klub lain yang lebih jelas, saya akan gabung," ujar pemain gaek ini.
Tidak hanya Basuki dan Solikhin, beberapa pemain senior Persebaya 1927 lain kabarnya juga berpikir untuk hengkang ke klub lain. "Seorang pemain itu realistis saja. Apalagi mereka yang sudah punya anak istri. Mereka butuh penghasilan pasti untuk menghidupi keluarganya," ungkap Basuki.
Hanya, hal itu tak berlaku bagi sejumlah pemain yang berstatus pegawai honorer Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya semacam Mat Halil dan Endra Prasetya. Kedua pemain itu dipastikan tetap bertahan di Persebaya 1927 karena terikat dengan pekerjaannya.