Sukses


Digelar Maret, Pra PON Sepak Bola Libatkan Tim Transisi

Bola.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung penuh penyelenggaraan kualifikasi PON 2016 Jabar cabang sepak bola. Rencananya, ajang itu dilaksanakan pada 20-30 Maret 2016. 

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, menyatakan, Kemenpora akan melibatkan Tim Transisi untuk memantau penyelenggaraan Pra PON. Sebab, saat ini tim tersebut bertugas menggantikan peran PSSI yang sudah dibekukan oleh Menpora Imam Nahrawi.  

"Tugas Tim Transisi untuk memonitor hingga evaluasi Pra PON. Tetapi, kami tidak masuk dalam teknis di lapangan saat pertandingan dilaksanakan," ujar Gatot di Kantor Kemenpora, Selasa (12/1/2016). 

Sementara itu, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Djoko Pekik Irianto menyebutkan anggaran untuk ajang Pra PON berasal dari tiga sumber. Ketiga sumber tersebut adalah APBD, APBN, dan pihak swasta.

"Mengenai masalah anggaran, pemerintah dan PB PON tetap akan berpatokan dengan anggaran yang berasal dari tiga sumber tersebut," kata Djoko.

Djoko berharap, meski terlambat, babak kualifikasi PON sepak bola berjalan lancar. Pasalnya, dari semua cabang yang dipertandingkan di PON Jabar, hanya sepak bola yang belum memulai babak kualifikasi.

"Kami harapkan sisa waktu ini bisa dimaksimalkan dengan baik untuk membahas masalah teknis persiapan, penyelenggaraan hingga soal dana," Djoko menambahkan.

Babak kualifikasi cabor sepak bola seharusnya sudah selesai akhir tahun 2015. Akan tetapi, penyelenggaraan kualifikasi di sejumlah wilayah dihentikan akibat izin pertandingan dicabut. Kepolisian menarik izin lantaran Asprov PSSI daerah sebagai penyelenggara tidak berkoordinasi dengan Tim Transisi. 

Setelah dibatalkan, Tim Transisi berjanji mengganti kerugian tim peserta yang sudah mengeluarkan dana ratusan juga untuk mengikuti kualifkasi. "Sampai sekarang tidak ada kejelasan soal ganti rugi dari Tim Transisi, baik untuk panpel maupun tim. Kami malas menagih," tutur Djumadri, Ketua Panpel Pra PON Zona Kalimantan.

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer