Bola.com, Surabaya - Ada tujuh pemain muda Surabaya United lulusan Timnas U-19 era Indra Sjafri. Mereka adalah Evan Dimas Darmono, Putu Gede Juni Antara, Ilham Udin Armaiyn, Fatchu Rochman, Zulfiandi, Hargianto, dan Sahrul Kurniawan.
Dari tujuh pemain itu, tidak satu pun yang menggunakan agen pemain. Alasannya, untuk saat ini mereka belum membutuhkan jasa agen karena sejak tak lagi berstatus pemain Timnas U-19, mereka langsung ditampung Surabaya United dan mendapatkan kontrak jangka panjang, yakni empat tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan mereka bakal menggunakan agen pemain setelah kontraknya bersama Surabaya United berakhir. Dengan catatan, sepak bola Indonesia masih kacau seperti sekarang.
"Sampai kontrak kami berakhir dua tahun mendatang, saya rasa kami belum membutuhkan agen," kata Sahrul mewakili rekan-rekannya.
Kebutuhan agen pemain dianggap belum penting karena masih ada klub yang menaungi mereka. Apalagi, mereka tak memiliki kesempatan bermain di luar negeri bila tidak ada izin dari klub.
"Kami harus menghormati kontrak sebelumnya. Meski kondisi sepak bola seperti sekarang, kami tidak bisa pergi begitu saja dari klub karena CEO klub ini (Gede Widiade) banyak berjasa pada kami selama kompetisi vakum," jelas Fatchu, bek sayap kiri Surabaya united, yang diamini rekan setimnya, Hargianto.
Advertisement
Baca Juga
Soal kemungkinan trial di Singapura atau Malaysia, mereka mengaku sangat tertarik. Sebab, kesempatan semacam ini sangat jarang. "Ada beberapa teman kami yang sudah merasakannya, kami sangat senang bila ada yang menawari trial ke sana," imbuhnya.
Jika mengacu pada izin yang diberikan klub untuk Evan Dimas, para pemain Surabaya United alumni Timnas U-19 lain memang punya kesempatan sama. Manajemen Surabaya United menegaskan tak pernah menghalangi niat pemain yang ingin mengembangkan karier dan kemampuan mereka.
Hanya, jika sekadar ke Singapura dan Malaysia, manajemen Surabaya United pasti bakal mempertimbangkan matang-matang mengingat secara kualitas sepak bola Malaysia dan Singapura tak beda jauh dengan Indonesia.
"Kalau kebutuhannya seleksi, sekalian saja ke Jepang, Australia, atau Eropa yang jelas-jelas kualitas sepak bola di negara itu ada beberapa tingkat di atas karena kalau Malaysia maupun Singapura tak terpaut jauh dari kita," ujar Rahmad Sumanjaya, manajer operasional Surabaya United.