Sukses


Choirul Huda Harapkan APPI Tak Mengkhianati Pemain

Bola.com, Lamongan - Deklarasi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) yang memutuskan untuk memboikot turnamen dan menuntut diputarnya kompetisi resmi mulai mendapat dukungan pemain di daerah. Salah satunya dari kiper sekaligus ikon Persela Lamongan, Choirul Huda.

Kapten tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini menyebut pernyataan sikap APPI ini bentuk konkret untuk memperbaiki tata kelola sepak bola dan jaminan bagi pemain yang menggantungkan hidupnya dari olahraga ini.

"Saya mendukung penuh kebijakan APPI sebagai wadah para pemain. Institusi ini harus segera mengambil sikap untuk menjamin kesejahteraan pemain karena turnamen-turnamen yang sudah dan akan digelar tak bisa menjamin kehidupan kami dalam waktu panjang," tutur Choirul Huda.

Pemain paling senior di Persela itu menambahkan gebrakan APPI sebagai bentuk solidaritas bagi sesama pemain, yang tak bisa menikmati gebyar Piala Presiden maupun Piala Jenderal Sudirman.

"Dua turnamen itu hanya dinikmati segelintir pemain elite di Tanah Air sementara masih ada ratusan hingga ribuan pemain yang tak ikut mencicipi penghasilan, seperti mereka yang bermain di klub-klub Divisi Utama dan Liga Nusantara. Belum lagi pemain-pemain remaja yang sedang antusias meniti karier," ucap Choirul.

Namun, Choirul Huda mengharapkan deklarasi APPI bukan sekadar gertak sambal dengan berujar APPI harus lebih berdaya dan menunjukkan eksistensi sebagai wadah untuk melindungi pemain, baik profesional maupun amatir.

"Deklarasi ini harus membumi dan APPI segera mencari dukungan lebih luas lagi ke daerah-daerah. Sudah waktunya ada cabang-cabang APPI dari tingkat propinsi hingga kabupaten-kota," saran kiper berusia 36 tahun ini.

Choirul Huda berharap tak ada pengkhianatan dan muatan politis dalam pernyataan APPI tersebut. APPI diharapakan harus independen dalam konflik PSSI dan Pemerintah.

"Mereka harus fokus membela kepentingan pemain, baik yang jadi anggota atau bukan anggota. Jangan karena urusan sepiring nasi, akhirnya terjadi pengkhianatan. Mereka memboikot turnamen, tapi diam-diam tetap ikut turnamen dengan alasan menghidupi keluarga," ujar Choirul Huda.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer