Bola.com, Jakarta - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) baru-baru ini berkomitmen melakukan aksi mogok bermain di sejumlah turnamen, sebagai bentuk protes tidak adanya kompetisi di Indonesia.
Langkah APPI mendapat tanggapan keras dari sejumlah klub ISL. Menanggapi hal tersebut, anggota Exco APPI, Bima Sakti mengungkapkan, pihaknya masih menggodok komitmen terkait mogok bermain melalui rapat Exco. Namun, mantan pemain Timnas Indonesia tersebut belum mengetahui secara pasti kapan dan di mana rapat Komite Eksekutif (Exco) APPI akan digelar.
Advertisement
Baca Juga
"Saya hanya bisa menanggapi bahwa kami akan menggelar rapat Exco seusai PT Liga Indonesia telah memutuskan untuk menggelar ISC 2016. Itu merupakan arahan dari ketua APPI, Ponaryo Astaman. Waktu dan tempatnya kami belum tahu. Tapi, kami akan mengadakan pertemuan untuk membahas kapan waktu yang tepat dan di mana menggelar rapat Exco APPI," ungkap Bima Sakti yang dikontak bola.com pada Minggu (18/1/2016) malam.
Bima Sakti secara pribadi enggan menanggapi lebih dalam terkait komentar beberapa klub ISL, soal aksi mogok bermain yang dilakukan APPI. Ia menyerahkan semua wewenang kepada Presiden APPI, Ponaryo Astaman.
"Itu hak mereka menanggapinya seperti apa. Kami dari APPI hanya diinstruksikan satu suara dan setelah sepakat, Ponaryo yang akan bicara," ungkap Bima Sakti.
Sebelumnya, klub-klub ISL merasa geram dengan langkah APPI, salah satunya Persib Bandung. Manajer Persib, Umuh Muchtar menilai langkah APPI akan membuat suasana makin keruh karena pemain harus tunduk kepada klub yang mengontrak. Apalagi, seluruh klub sudah sepakat bersama PT Liga Indonesia untuk menggelar turnamen berformat kompetisi, Indonesia Super Competition (ISC) mulai Maret-November 2016.
Sementara itu, sekretaris Persipura Jayapura, Rocky Bebena menyebut sikap APPI sebagai tindakan yang terlambat dan sia-sia. Pasalnya, sejumlah turnamen sudah digelar dan banyak menyedot penonton di tengah terhentinya kompetisi. Pemain pun sudah mendapat pemasukan dari turnamen.
Manajemen Semen Padang bahkan akan memberikan sanksi bila ada pemain Kabau Sirah yang mengikuti aksi APPI. Mereka berharap, APPI bekerja sama dengan klub dan PT Liga Indonesia untuk sama-sama mendorong agar sepak bola Indonesia kembali normal.
"Seharusnya APPI bekerja sama dengan klub, bukan memanaskan situasi," tutur Asdian, Direktur Teknik Semen Padang.