Sukses


Pelatih Arema Menangis di Ruang Ganti dan Siap bila Dipecat

Bola.com, Malang - Dua kali gagal menembus final membuat pelatih Arema Cronus Joko 'Getuk' Susilo jadi sosok yang paling disorot. Apalagi kegagalan terakhir terasa menyakitkan. Singo Edan kalah melalui babak adu tendangan penalti melawan Mitra Kukar pada leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS) yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (17/1/2016).

"Ini salah pelatihnya. Saya siap dievaluasi. Diganti juga siap," kata pelatih 46 tahun ini.

Getuk memang sangat terpukul dengan kekalahan ini. Di ruang ganti dia sempat menangis. "Saya tidak bisa mengontrol emosi pemain. Kami sudah unggul tapi justru anak-anak emosi. Saya tidak bisa meredamnya," imbuhnya.

Sebelum kandas di Piala Jenderal Sudirman, Arema juga gagal di semifinal Piala Presiden. Waktu itu mereka disingkirkan oleh Sriwijaya FC. "Di dua turnamen terakhir, kami hanya kalah sekali. Tapi kekalahan itu justru membuat gagal ke final," keluhnya.

Getuk memang merasa gagal dalam dua turnamen ini, mengingat manajemen Arema mencanangkan target sebagai juara. Bisa jadi dia masih belum hoki membesut Arema.

Saat masih dilatih mendiang Suharno, Arema selalu meraih trofi turnamen pramusim. Tujuh piala berhasil direngkuh. Namun saat Joko Susilo naik pangkat menggantikan Suharno yang tutup usia pada 19 Agustus 2015, dia belum memberikan gelar.

Hanya saja, manajemen Arema Cronus masih belum berkomentar terkait kegagalan ini. Mereka memilih diam dan akan melakukan evaluasi secara keseluruhan. Sebab, jika mengganti pelatih belum ada kandidat yang akan direkrut.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer