Bola.com, Solo - Rencana PT Liga Indonesia menggulirkan kompetisi Divisi Utama pada pertengahan April 2016 ditanggapi positif. Persis Solo antusias dengan wacana tersebut, yang dianggap sebagai angin segar bagi klub kasta kedua sepak bola Tanah Air.
"Kompetisi itulah yang kami harapkan. Persis sangat antusias dan mengapresiasi langkah tersebut," kata Presdir PT Persis Solo Saestu, pengelola Persis, Paulus Haryoto, kepada bola.com.
Dalam menggulirkan Divisi Utama dan Liga Nusantara (Linus), PT Liga Indonesia juga berencana memberikan dana subsidi. Nantinya, seluruh biaya untuk menjalankan kompetisi Divisi Utama berasal dari setengah penghasilan 18 klub ISL yang sudah memainkan beberapa pertandingan ISC.
Kesepakatan tersebut diambil setelah PT Liga Indonesia melakukan pertemuan dengan 18 klub ISL sebagai pemegang saham, Sabtu pekan lalu, di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Meski hingga kini belum mengetahui secara pasti detail model kompetisi nanti, Paulus berharap PT Liga Indonesia berpijak pada konsep yang selama ini telah berjalan. Operator semestinya berpedoman pada peraturan FIFA dan AD/ART PSSI. Hal tersebut sebagai upaya terbaik untuk menunjukkan kepada otoritas sepak bola tertinggi di dunia itu bahwa kompetisi Indonesia berjalan sesuai rule of the game.
"Nantinya bisa jadi bahan evaluasi bagi FIFA jika sepak bola Indonesia terus berbenah. Dengan demikian, sanksi yang selama ini diberikan bisa dicabut," tutur pria yang juga anggota DPRD Kota Surakarta tersebut.
Kemungkinan besar, pemenang ISC tak akan diakui FIFA dan AFC di masa pembekuan. Itu berarti tim juara tak diizinkan tampil di kompetisi level internasional untuk mewakili Indonesia. Kompetisi di bawah ISC juga hanya bersifat lokal.
Tetapi, Paulus tidak mempermasalahkan status itu. Sebab, dengan bergulirnya kompetisi, iklim sepak bola Indonesia sudah siap bila FIFA sewaktu-waktu mencabut sanksi pembekuan. "Kalau tidak dihukum kan semuanya siap. Tinggal dilanjutkan saja," tuturnya.