Sukses


Jandia Eka Putra vs Shahar Ginanjar: Kiper Spesialis Adu Penalti

Bola.com, Jakarta - Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015 akhirnya mencapai babak final. Semen Padang dan Mitra Kukar menjadi dua finalis yang akan bersua di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016).

Kesuksesan dua tim ini hingga mencapai final sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari peran penjaga gawang masing-masing. Semen Padang memiliki kiper putra daerah, Jandia Eka Putra sedangkan Mitra Kukar sukses dengan Shahar Ginanjar.

Shahar yang selama ini menjadi cadangan Made Wirawan di Persib menemukan tempat yang sesuai untuk unjuk gigi di Mitra Kukar. Shahar sukses menggeser posisi penjaga gawang utama yang di Piala Presiden lalu yang dipegang, Rivki Mokodompit.

Sejauh ini, Jandia dan Shahar selalu menjadi pilihan utama kedua pelatih. Dari menit bermain, masing-masing penjaga gawang sudah tampil selama 810 menit.

Jandia Eka Putra, Kiper Semen Padang ini melompat seperti Kungfu saat mengamankan bola pada laga Piala Jenderal Sudirman di Stadion Manahan, Solo, Selasa (15/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Dari jumlah kebobolan, Jandia lebih baik dibanding Shahar. Sejauh ini, Jandia baru kebobolan 8 gol, unggul satu gol lebih baik ketimbang Shahar yang telah 9 kali kebobolan, dimana salah satunya adalah gol bunuh diri Zulkifli Syukur.

Meski demikian, Shahar unggul dari Jandia dalam jumlah penyelamatan. Sejauh ini Shahar tercatat 26 kali melakukan penyelamatan atau jika dirata-rata 2,9 kali penyelamatan yang dilakukan per pertandingan. Sementara Jandia sudah melakukan 24 kali penyelamatan.

Jika dalam aksi penyelamatan Shahar unggul, Jandia lebih unggul dalam aksi bertahan. Tercatat, penjaga gawang berambut gondrong ini 22 kali melakukan intersep dan 8 kali sapuan. Bandingkan dengan Shahar yang sejauh ini baru melakukan 20 kali intersep dan 4 kali sapuan.

Semen Padang adalah tim yang paling sering terlibat dalam adu penalti selama turnamen ini. Tercatat, Kabau Sirah sudah lima kali bertanding di babak tos-tosan. Dari lima laga itu, Jandia tercatat sudah 25 kali menghadapi penalti dan mantan penjaga gawang PSP Padang hanya menyelamatkan lima tendangan. Namun dua dari lima penalti yang diselamatkannya menjadi kunci utama sukses Semen Padang menang di semifinal atas Pusamania Borneo FC.

Sedangkan penyelamatan penalti di luar babak adu penalti, Jandia telah menyelamatkan satu dari empat penalti yang ia hadapi. Di kubu lawan, Mitra Kukar hanya sekali dihukum penalti, dimana Shahar gagal mematahkan penalti Cristian Gonzales pada semifinal leg kedua.

Shahar Ginanjar dengan gaya khas mendang bola pada laga Piala Jenderal Sudirman di Stadion Manahan,Solo, Selasa(15/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Shahar tercatat 16 kali menghadapi tendangan penalti selama Piala Jenderal Sudirman. Jumlah penyelamatan penalti yang dilakukannya menyamai jumlah yang dicatatkan Jandia yakni sebanyak lima kali, atau persentase penyelamatan penaltinya mencapai 31%, sedangkan Jandia hanya 20%.

Partai final nanti menjadi ajang pembuktian bagi kedua penjaga gawang ini untuk menentukan siapa penjaga gawang terbaik di turnamen Piala Jenderal Sudirman. Siapa yang bermain baik pada laga final dan membantu timnya menjadi juara pantas dianugerahi sebagai kiper terbaik PJS.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer