Bola.com, Jakarta - Piala Jenderal Sudirman (PJS) telah memasuki final. Selain mencari tim terbaik, Mahaka Sports juga memberikan penghargaan kepada pemain terbaik.
Semula ada empat nama yang dinominasikan oleh panelis yang beranggotakan pelatih senior Danurwindo dan Eduard Tjong. Mereka adalah Cristian Gonzales penyerang Arema, Muhammad Nur Iskandar penyerang Semen Padang, Rizki Pellu gelandang Mitra Kukar, dan bek muda Mitra Kukar, Rudolf Yanto Basna.
Advertisement
Baca Juga
Namun, belakangan panelis juga memutuskan kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra, masuk daftar kandidat karena konsistensinya dalam mengawal gawang tim Kabau Sirah.
Siapa yang layak jadi yang terbaik? Berikut rekaman statistik empat dari lima pemain tersebut dari analisis Labbola.
Gonzales yang tetap tajam di usia senja
Walau sudah berusia 39 tahun, Cristian Gonzales tetap tajam di depan gawang lawan. Dia sudah mencetak 6 gol. Pemain yang dijuluki El Loco ini selalu jadi pilihan utama Joko Susilo. El Loco bermain dalam 8 pertandingan.
Selama 650 menit berada di lapangan, Gonzales tercatat menciptakan 6 peluang, 13 tendangan ke arah gawang, dan 7 tendangan melebar.
Kemampuannya melindungi bola juga masih yang terbaik di negeri ini, hanya kehilangan bola 26 kali, bandingkan dengan Nur Iskandar yang kehilangan bola sampai 40 kali.
Nur Iskandar yang pandai mencari ruang
Penyerang Semen Padang ini dikenal pandai mencari ruang dan punya kecepatan. Selama di PJS dia bermain dalam 9 pertandingan. Berada di lapangan selama 806 menit, Nur Iskandar menciptakan 11 peluang, melakukan 15 tembakan ke gawang, dan 10 tembakan melebar.
Hanya, dia baru menciptakan 1 gol. Meski begitu, Nur Iskandar tetap penyerang yang penting karena sudah memberikan 3 assist bagi rekannya. Pergerakannya kerap menyulitkan lawan, yang dibuktikan sampai 11 kali dilanggar lawan.
Rizky Pellu yang semakin dewasa
Di PJS kali ini tampak Rizky Pellu beberapa kali mengenakan ban kapten di lengan kirinya. Pemain muda ini kian dewasa dalam bermain. Dia adalah jenderal lapangan tengah Mitra Kukar.
Selalu bermain dalam 9 pertandingan dan mencatatkan total 810 menit bermain, jelas menjadi bukti sahih betapa berharganya dia bagi tim Naga Mekes. Meski bermain sebagai gelandang bertahan, Pellu sempat memberi 1 assist, 3 kali menciptakan peluang, melakukan 2 tendangan ke gawang, dan 4 tembakan melebar
Untuk aksi bertahannya, Pellu melakukan 23 kali tekel dengan tingkat sukses 70%, 1 kali blok tembakan, 1 kali blok umpan silang, serta 8 kali intersep, dan 7 kali sapuan.
Yanto Basna yang mulai matang
Baru berusia 20 tahun tapi penampilan Rudolf Yanto Basna menunjukkan bahwa dia telah memiliki ketenangan untuk menjaga area pertahanan. Bersama Arthur Da Cunha, Yanto adalah tumpuan Mitra Kukar, apalagi Jafri Sastra lebih suka bermain bertahan.
Yanto bermain dalam 8 pertandingan di PJS sejauh ini. Selama 720 menit di lapangan dia melakukan 27 kali tekel dengan tingkat sukses 81%. Dia juga 9 kali blok tembakan, 5 kali blok umpan silang, 24 kali intersep, dan 48 kali sapuan.
Dia sesekali merangsek ke depan dan sempat membuat 1 tendangan ke gawang dan 1 kali melebar. Ketangguhannya menjaga pertahan inilah yang membuatnya layak dinominasikan sebagai pemain terbaik.
Siapa pemain terbaik pilihan Anda di Piala Jenderal Sudirman kali ini?