Bola.com, Jakarta - Dukungan kepada Semen Padang datang dari Djoko Susilo. Pelatih kepala klub berjuluk Kabau Sirah saat berjuang di Divisi Utama 2009 ini menjagokan pasukan Nilmaizar meraih mahkota juara Piala Jenderal Sudirman dengan menyingkirkan Mitra Kukar, Minggu (24/1/2016) malam, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Secara materi Semen Padang lebih bagus dibanding Mitra Kukar. Pemain lokal mereka tangguh di semua lini. Nilmaizar juga jeli membaca permainan dan melakukan perubahan signifikan ketika permainan sedang berjalan. Terutama saat melakukan pergantian pemain," kata Djoko Susilo.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih yang lama menukangi Persiwa Wamena ini menjadi atasan Nilmaizar yang saat itu sebagai asisten pelatih Semen Padang pada 2009. Djoko Susilo tahu benar karakter pribadi Nilmaizar yang cerdik, jeli, dan seorang motivator ulung bagi anak asuhnya.
"Saat kami masih di Semen Padang, saya beri kesempatan Nilmaizar terlibat secara mendalam dalam tim. Apalagi dia karyawan di PT Semen Padang. Dia tak kekurangan kata-kata untuk membangkitkan motivasi pemain, baik saat tim unggul maupun tertinggal dalam permainan. Kalimat yang diucapkan tegas, tapi dia tak pernah menyalahkan anak buahnya. Dia seorang motivator ulung," imbuhnya.
Ia menambahkan, kemampuan kepelatihan Nilmaizar setara dengan pelatih-pelatih top di Indonesia. "Ilmu pelatih kita rata-rata air. Pelatih Indonesia tak ada yang sangat menonjol, seperti di Eropa. Tapi yang membedakan satu pelatih dengan lainnya adalah cara memotivasi pemain," ujar Djoko.
Faktor lainnya, soal kesejahteraan dan fasilitas yang diberikan manajemen Semen Padang sangat mendukung pemain berprestasi.
"Pengalaman saya melatih di Semen Padang, fasilitas yang disediakan untuk pemain sangat bagus. Mulai mes berupa perumahan yang hanya dihuni dua pemain, katering makanan yang terjamin gizinya, hingga kepastian gaji yang membuat pemain merasa nyaman. Istilahnya, semua kebutuhan telah disediakan. Pemain hanya tinggal berlatih dan bertanding. Jadi tak ada alasan Semen Padang gagal jadi juara PJS," ucapnya.
Tapi, Djoko Susilo juga menyoroti motivasi pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra sebagai 'orang buangan' dari tanah kelahirannya sendiri.
"Saya tak kenal akrab dengan Jafri Sastra. Namun dia termasuk pelatih bertangan dingin. Sebagai orang Sumatra Barat dan kini harus menghadapi lawan dari daerahnya, Jafri Sastra pasti ingin menunjukkan kapasitasnya. Sebagai pelatih mumpuni, tapi posisi Jafri Sastra bak 'orang buangan'. Motivasi dia pasti sangat tinggi untuk menjegal langkah Semen Padang," papar Djoko Susilo.