Bola.com, Surabaya - Langkah mengejutkan dilakukan Achsanul Qosasi. Mantan CEO sekaligus manajer Persepam Madura United itu mengakuisisi penuh Persipasi Bandung Raya (PBR). Namun pengusaha asal Madura yang berdomisili di Jakarta itu membantah jika upaya mengambil alih saham mayoritas klub ini dilakukan secara tiba-tiba.
Achsanul menyatakan, dirinya sudah cukup lama melakukan penjajakan. Menurutnya, setelah tak lagi terlibat dalam pengelolaan Persepam Madura Utama (dahulu Persepam Madura United) usai terdegradasi ke Divisi Utama, ia sudah mengincar sejumlah klub untuk diakuisisi.
Dari sejumlah klub tersebut, ia menangkap peluang besar pada PBR. Sebab, dibanding klub lain, klub yang dulu bernama Pelita Jaya dan Pelita Bandung Raya itu yang paling memungkinkan diboyong ke Madura.
“Niat saya hanya satu, memberikan kebanggaan dan hiburan bagi masyarakat Madura,” tutur Achsanul.
Advertisement
Baca Juga
Setelah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan pemilik lama PBR Arie Sutedy, akhirnya terjadi kesepakatan di antara keduanya. Dan pada 10 Januari 2016 lalu dilakukan penandatanganan kesepakatan yang disaksikan oleh pendiri Pelita Jaya Nirwan Dermawan Bakrie. Namun karena masih harus menyelesaikan sejumlah syarat administratif, Achsanul baru mengumumkan pengambil alihan ini pada Jumat (22/1/2016) petang melalui akun Twitter.
Karena proses akuisisi ini dilakukan secara penuh, Achsanul pun mendapat keistimewaan berupa nama Madura United tanpa embel-embel apa pun seperti sebelumnya. “Peralihan nama menjadi Madura United merupakan anugerah bagi masyarakat, suporter, dan para penggemar sepak bola di Madura. Kami bangga dengan nama Madura United,” tutur Achsanul Qosasi.
Nama ini dipilih, dengan harapan bisa menjadi pemersatu masyarakat Madura. Maklum, klub-klub yang ada saat ini lebih cenderung membawa nama kota masing-masing, sehingga pendukungnya juga hanya dari kota yang mereka wakili.
Pengelola Madura United sendiri bukan lagi PT Pojur Madura United. Karena perseroan ini sudah tidak diaktifkan lagi sejak mundur dari pengelolaan Persepam Madura United yang kini berganti nama menjadi Persepam Madura Utama. Perseroan yang akan mengelola klub tersebut adalah PT Polana Bola Madura Bersatu (PT PBMB).
PBR dipilih karena klub ini bermain di kasta tertinggi Tanah Air. “Klub-klub ISL lebih mudah dikelola karena lawan-lawan yang dihadapi bagus-bagus. Kami sendiri harus membangun tim yang bagus pula agar bisa bersaing sekaligus benar-benar menjadi kebanggaan masyarakat Madura,” terangnya.
Soal target, Achsanul memancang target tinggi. Ia mematok Madura United bertengger di papan atas klasemen jika kompetisi ISC 2016 diputar. “Kami belum berpikir soal target di turnamen. Kalau kompetisi tentu kami ingin bisa bersaing di papan atas,” jelasnya.
Achsanul mengisyaratkan akan merekrut sejumlah pemain bintang. Ia juga bakal mempertahankan sejumlah pemain lama yang dinilai berkualitas. Hanya saja, Achsanul belum bisa menyebutkan siapa saja pemain yang menjadi incarannya.
“Saya sudah hubungi beberapa pemain, baik lokal maupun asing. Beberapa diantaranya sudah sepakat gabung, dan yang lain masih negosiasi. Nanti kalau semua sudah fix, akan kami umumkan. Karena kalau sekarang disebutkan, saya khawatir disambar klub lain,” katanya.
Sesuai rencana, Madura United akan menggunakan Stadion Gelora Bangkalan sebagai kandang mereka selama kompetisi maupun turnamen. Pertimbangannya tentu karena kedekatan dengan Surabaya dan kondisi stadion tersebut yang representatif untuk kompetisi kasta tertinggi.