Bola.com, Jakarta - Partai final Piala Jenderal Sudirman yang mempertemukan Semen Padang dan Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016), membawa berkah tersendiri bagi Fauzan Jamal, pedagang jersey dan atribut klub. Dagangan Fauzan laku keras di Senayan.
Padahal, Fauzan bukanlah penduduk yang berdomisili di daerah Jakarta. Ia berasal dari Malang dan rela menempuh jarak sekitar 803 kilometer dari Malang-Jakarta, demi berjualan di laga puncak tersebut. Perjalanan itu pun cukup melelahkan karena ia harus membawa beberapa tas berisi barang dagangan.
Baca Juga
Kandang Timnas Indonesia U-20 Pindah dari SUGBK ke Madya di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri: Jumlah Penonton Paling Ribuan
SUGBK Tidak Jadi Dipakai untuk Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Venue Dipindah ke Stadion Madya
VIDEO: Timnas Indonesia dan Australia Batal Latihan Resmi di SUGBK karena Hujan Deras
"Saya naik kereta ke Jakarta dari Malang. Perjalanannya memakan waktu sekitar 12 jam. Saya sudah berdagang jersey dan syal sejak 2002. Kalau ada momen yang bagus, saya pasti memanfaatkan, termasuk final Piala Jenderal Sudirman," ucap Fauzan kepada bola.com.
Baca Juga
Advertisement
Pria berusia 55 tahun mengaku, semenjak kompetisi sepak bola di Indonesia berhenti pada awal April 2015, dirinya sulit untuk memasarkan jersey. Alhasil, ia harus memutar otak agar bisa bertahan hidup. Saat aktivitas sepak bola Indonesia normal, Fauzan juga kerap berjualan seragam Timnas Indonesia.
Ketika kompetisi berhenti, Fauzan memilih berjualan makanan dan minuman ringan, membantu sang istri. Namun, sejak ada turnamen Piala Presiden pada bulan Agustus, Fauzan kembali berjualan kostum-kostum klub Indonesia. Akan tetapi, pemasukan yang didapat Fauzan masih jauh dari harapan.
"Kebetulan, hari ini final jadi saya berdagang ke Jakarta. Tapi omzetnya belum seperti ketika ada kompetisi. Sekarang saya baru mendapatkan Rp 1,5 juta. Biasanya, kalau ada kompetisi dan pertandingan timnas, saya sehari bisa mendapat pemasukan Rp 4-5 juta," imbuhnya.
Fauzan menambahkan, saat ini ia lebih memilih berdagang kostumSemen Padang, daripada Mitra Kukar. Alasannya, pendukung Kabau Sirah lebih banyak yang datang ke stadion. Ia sudah memprediksi hal itu. Tips seperti ini sudah ia terapkan saat berjualan di partai-partai besar. Ia memantau perkembangan suporter klub dari koran-koran.
Khusus laga final Piala Jenderal Sudirman, Fauzan meyakini suporter Semen Padang bakal lebih banyak. Pasalnya, jarak dari Sumatra Barat-Jakarta lebih dekat dibanding Tenggarong-Jakarta. Selain itu, ada banyak warga Minang di Jabodetabek.
"Saya hanya berdagang syal dan kaus Semen Padang. Harga syal 30-40 ribu, dan jersey 70-80 ribu," jelasnya.