Bola.com, Solo - Berbagai cara dilakukan pelaku sepak bola seperti pemain dan pelatih untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari saat kompetisi vakum. Mantan penyerang Mitra Kukar, Anindito Wahyu Erminarno, memilih banting setir dan menggeluti bisnis konstruksi di Kota Solo serta Malang.
Bisnis di bidang properti tersebut sebenarnya sudah ditekuninya sejak beberapa tahun silam. Hanya, vakumnya kompetisi membuat striker asal Solo ini untuk sementara menjadikan bidang properti ini sebagai usaha utamanya mendapatkan penghasilan.
"Bantu jualan rumah sama teman-teman daripada tidak ada kegiatan seperti saat ini. Semua masih tahap belajar, siapa tahu bisa berkembang. Apalagi sekarang sudah proses membentuk badan hukum," ungkap Anindito.
Selama ini pemain kelahiran Solo 13 April 1988 itu, bolak-balik Solo-Malang untuk menekuni bisnis itu. Kebetulan di Kota Apel ia tinggal bersama sang istri. Selain berbisnis, pria jebolan SSB Bonansa Sukoharjo itu memanfaatkan vakumnya kompetisi dengan melanjutkan studi.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini Anindito tercatat sebagai mahasiswa transfer semester enam jurusan Administrasi Negara di Universitas Surakarta (Unsa). Sebelumnya dia pernah kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS).
"Kalau hanya di sepak bola kan terjebak dengan orang-orang itu saja. Kalau berbisnis, lingkungannya lebih luas dan bisa bersosialisasi dengan orang baru," tuturnya.
Pemain berusia 27 tahun itu mengawali karier sepak bola profesional bersama Persis Solo di pentas Divisi Utama musim 2008-2009. Dia lalu terbang ke Kalimantan Timur memperkuat Mitra Kukar. Bersama skuat Naga Mekes, Anindito meraih kesuksesan dengan membawa Mitra Kukar promosi ke ISL. Performa ciamiknya membuat manajemen tim asal Tenggarong itu mempertahankan Anindito.
Kabar mengenai Anindito ini sekaligus sebagai bantahan atas rumor yang belakangan menyebutnya sudah gantung sepatu dan lebih memilih menjalani kehidupan pasca pensiun menunggu kompetisi bergulir seperti semula.
"Kemarin sempat ditawari ikut Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Tapi, saya tolak karena hanya turnamen yang tidak jelas ujungnya. Lebih baik istirahat dulu sambil menunggu sampai kondisi normal dulu baru kembali gabung ke tim," tuturnya.