Bola.com, Padang - Panitia Pelaksana (Panpel) Piala Wali Kota Padang harus menerima kenyataan pahit, kehilangan dua calon kontestan yang merupakan magnet turnamen, Semen Padang dan Persib Bandung.
Kondisi ini bakal menurunkan gengsi turnamen yang direncanakan dipertandingkan di Stadion H. Agus Salim Padang mulai 26 Februari-6 Maret 2016.
Baca Juga
Juara bertahan turnamen ini, Persib Bandung, dan runner-up Piala Jenderal Sudirman, Semen Padang, menyatakan mengundurkan diri dengan alasan yang hampir sama, yakni tidak siap.
Tim Kabau Sirah memberikan alasan lain, yakni masih melakukan evaluasi pasca Piala jenderal Sudirman (PJS) dan juga belum memulai aktivitas apalagi kontrak seluruh pemain berakhir 31 Januari 2015.
Ketua umum penyelenggara Piala Wali Kota Padang, Suardi Junir, mengungkapkan Semen Padang menginginkan turnamen dipercepat menjadi dimulai pada 20 Februari 2016 karena pertimbangan tim urang awak bakal mengikuti Piala Gubernur Kaltim.
"Dirut PT Kabau Sirah Semen Padang, Daconi, sempat mengontak saya meminta turnamen dipercepat, tapi permintaan itu kami rasa tidak mungkin," ujar Suardi.
Advertisement
Baca Juga
Terpisah ketua pelaksana, Shandy Anugrah, menyampaikan meski dua tim tersebut tidak ikut, turnamen yang dulunya dijadikan ajang pramusim oleh sebagian besar klub ISL ini tetap akan berjalan sesuai jadwal.
"Meski tanpa Persib dan Semen Padang, kami tetap jalan. Namun, sampai kini kami masih berharap kedua klub ISL itu memenuhi undangan kami mengingat Persib adalah juara bertahan sementara Semen Padang juga klub tuan rumah," ujarnya.
Panpel turnamen sebelumnya sudah merilis jika turnamen garapannya diikuti delapan klub. Selain Persib dan Semen Padang, Panpel sudah memastikan kehadiran Surabaya United, Gresik United, Persinga Ngawi, Madura United, Persis Solo, dan PSP Padang.
Panpel juga memastikan bila penyelenggaraan tahun ini akan bergulir tanpa tim dari luar negeri. Klub mancanegara memang belum memungkinkan untuk diundang karena kisruh PSSI dengan Kemenpora yang belum menemukan titik temu dan membuahkan sanksi FIFA.