Bola.com, Solo - Piala Bung Karno masih dalam tahap persiapan. Namun, pro dan kontra sudah terjadi seperti di Solo, satu dari 10 kota penyelenggara.
Askot PSSI Solo mengklaim mendapat petunjuk dari penggagas turnamen, FX Hadi Rudyatmo, untuk membentuk tim Kota Solo. Padahal, panitia di Jakarta telah menunjuk eks pelatih Persis Solo, Widyantoro, sebagai manajer sekaligus pelatih tim Solo.
"Semua belum jelas, termasuk bagaimana teknis Piala Bung Karno. Petunjuk dari Pak Rudy (FX Hadi Rudyatmo), kalau menggunakan nama Solo, penunjukkan manajemen, pelatih, dan pemain jadi wewenang Askot PSSI Solo dan Persis (Solo)," kata Ketua Umum Askot PSSI Solo, Paulus Haryoto.
Klaim tersebut disampaikan Paulus usai bertemu dengan Rudyatmo yang juga Wali Kota Solo di kediaman Rudy, Jumat (29/1/2016).
Selain Solo, sembilan daerah lain yang bakal ambil bagian adalah Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Yogya, Semarang, Surabaya, Makassar, serta Jayapura.
Advertisement
Baca Juga
Manajer sekaligus pelatih untuk setiap daerah telah ditunjuk, di antaranya Ansyari Lubis, Nilmaizar, Isman Jasulmei, Ahmad Muhariah, Daniel Roekito, Freddy Mully hingga Rully Nere.
Paulus juga mengaku telah menerima salinan proposal Piala Bung Karno. Dalam proposal itu, muncul Solo FC sebagai nama tim. Selain itu, beberapa nama beken sudah ditunjuk panitia untuk memperkuat pasukan Widyantoro, seperti kiper Pusamania Borneo FC, Galih Sudaryono, lalu Asep Berlian (Surabaya United), Joko Sasongko (eks Pelita Jaya), hingga pemain sayap Semen Padang, Irsyad Maulana.
Kondisi ini lagi-lagi dikritisi Paulus karena praktis hampir tidak ada nama pemain asli Solo maupun eks pemain Persis Solo dalam skuat Solo FC ini. Hanya kiper Agung Prasetyo yang masuk daftar tim, meski dikabarkan bergabung dengan Kota Yogya, tempat asalnya.
Paulus menilai proposal tersebut salah kaprah dan tidak sesuai dengan rancangan awal pembentukan turnamen.
"Tahu-tahu ada proposal plus penunjukkan tim lengkap dengan pelatih dan pemain. Semua itu muncul bukan sesuai konsep yang telah dirancang para penggagas turnamen. Masak tim Solo tidak ada satupun putra daerah yang masuk tim?'' tutur anggota DPRD Kota Solo tersebut.
Pria yang juga CEO Persis Solo itu berharap tak ada kontroversi yang berkembang liar di masyarakat tentang kemungkinan adanya dualisme tim. "Solo ini sudah nyaman. Jangan sampai ada persepsi aneh di masyarakat kalau ada klub baru," tandas Paulus.