Sukses


Live: Jacksen Tiago dan Kisah Inspiratif Alex Ferguson

Bola.com, Penang - Membaca buku menjadi salah satu pilihan Jacksen F. Tiago di waktu senggang. Ia kerap membaca buku yang erat kaitannya dengan sepak bola saat tim asuhannya di Malaysia, Penang FA, libur latihan.

Hobinya itu diakui Jacksen makin menjadi sejak tinggal di Penang. Maklum, pelatih asal Brasil itu tinggal seorang diri di apartemen miliknya. Membaca diakui pelatih asal Brasil itu jadi aktivitas tepat untuk membunuh waktu dan juga menambah wawasan.

Belakangan Jacksen juga makin senang membaca buku para pelatih hebat macam Pep Guardiola, Jose Mourinho, dan mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson. 

Dari sekian banyak buku yang sudah dibaca, mantan pelatih Persipura Jayapura itu merasa buku Alex Ferguson, yakni 'My Autobiography' dan 'Leading' paling pas dengan perjalanan kariernya.

"Alex Ferguson, pelatih yang menginspirasi buat kami semua. Ia bisa menjaga prestasi di level tertinggi dalam waktu lama, hampir tiga dekade," kata Jacksen kepada bola.com yang berkunjung ke apartemennya di Gourney Park, Penang, Minggu (31/1/2016).

Jacksen mengaku dapat tambahan pengetahuan manajerial saat membaca dua buku pelatih yang duduk di kursi pelatih The Red Devils selama 27 tahun itu. Mulai urusan manajemen maupun kepemimpinan.

Pelatih Jacksen F. Tiago menikmati waktu dan kesehariannya di Penang, Malaysia, Minggu (31/01/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Jacksen juga selalu menandai bagian penting dalam buku Ferguson. Pelatih berusia 47 tahun mengungkapkan bagian yang ia tandai itu menandakan adanya kemiripan situasi yang pernah dialami selama melatih klub.

"Saya suka buku Alex Ferguson karena apa yang dia ceritakan benar-benar mirip dengan apa yang saya alami. Mungkin saya bisa katakan hampir semua pelatih juga merasakan hal yang sama," ia menuturkan.

Bagi Jacksen, pengetahuan dari buku yang ia baca dan berbagai kursus kepelatihan jadi bekal penting buatnya berkarier di Malaysia saat ini. Pasalnya, mantan pelatih Timnas Indonesia itu menyebut tekanan melatih di Negeri Jiran jauh lebih tinggi dibandingkan saat melatih di Indonesia.

Hal itu pula yang dirasakan legenda hidup Persebaya Surabaya itu, saat menukangi The Panthers, julukan Penang FA, di Malaysia Premier League (MPL) musim lalu. Penang FA akhirnya berhasil meraih tiket promosi ke Malaysia Super League setelah finis jadi runner-up MPL 2015.

"Di sini tekanan besar walau saya sendiri tidak ada masalah dengan itu. Saya hanya berusaha tetap tenang dan menjalankan pekerjaan saya dengan optimal," ucap Jacksen Tiago diplomatis.

Ikuti liputan langsung bola.com menjelajahi Malaysia untuk memantau kiprah pesepak bola dan pelatih asal Indonesia.

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer