Bola.com, Palembang - Sriwijaya FC mendatangkan mantan pelatih fisik Surabaya United, Troy Medicana untuk mendampingi Benny Dollo. Troy gabung Laskar Wong Kito pada Senin (8/2/2016), setelah pemain kembali mengikuti latihan pasca-libur.
“Senang bisa bekerja sama dengan Sriwijaya FC. Saya siap bekerja keras untuk tim ini dengan target yang diberikan manajemen pada turnamen maupun untuk jangka panjang,” kata Troy.
Troy Medicana merupakan salah satu pelatih fisik senior dengan sederet pengalaman. Ia menangani Deltras Sidoarjo, Persepam MU, Persegres Gresik, Persela Lamongan, hingga Persebaya Surabaya ISL yang kini menjadi Surabaya United. Sementara di level timnas, Troy pernah membantu skuat Garuda U-15.
Manajemen Sriwijaya FC mendatangkan Troy setelah gagal mendaratkan pelatih fisik salah satu klub top ISL. Menurut manajer Nasrun Umar, kandidat sebelumnya tak mendapat izin dari klub lama, sehingga Sriwijaya FC menghormati keputusan pelatih tersebut meski telah mendapatkan uang muka.
Advertisement
Baca Juga
"Keputusan kami untuk pelatih fisik sudah tepat karena direkomendasikan pelatih kepala dan sesuai dengan kebutuhan tim," kata Nasrun.
Nasrun berharap kehadiran Troy membuat performa fisik Firman Utina dkk. lebih bagus. Selain untuk persiapan turnamen, Sriwijaya FC juga membentuk tim untuk jangka panjang, meski dengan kontrak awal tiga bulan.
Sementara, pelatih kepala Benny Dollo mengaku kondisi pemain saat ini terus meningkat, baik dari sisi kebugaran maupun pemahaman strategi. Bendol sudah memiliki gambaran siapa saja yang bakal mengisi skuat utama.
“Skuat ideal sudah saya siapkan, begitu juga dengan pelapis karena di Sriwijaya FC tidak ada pemain pelapis dan utama, semua punya kans yang sama,” tegasnya.
Bendol mengakui persaingan pemain di Sriwijaya FC cukup ketat setelah manajemen mendatangkan beberapa pemain berpengalaman. Sebagai contoh, di posisi bek tengah, ada empat pemain, yakni Thierry Gauthessi, Fachrudin, Achmad Jufrianto, dan Ngurah Nanak.
Saat ini, pemain Sriwijaya FC diliburkan menyusul belum ada kepastian agenda. Hal itu membuatnya bingung dalam mengatur program. Bila memaksakan terus berlatih, akan tidak efisien jika turnamen yang akan diikuti batal, seperti Piala Gubernur Kaltim.
"Belum ada informasi resmi soal turnamen-turnamen, kami berharap kompetisi pasti bergulir supaya usaha klub membentuk tim tidak sia-sia," tegas Benny Dollo.