Bola.com, Jakarta - FIFA dipastikan menolak usulan pemerintah Indonesia melalui Kemenpora. Seperti disampaikan Menpora RI, Imam Nahrawi, Kemenpora tetap berkomunikasi dengan FIFA melalui surat.
Dalam surat tertanggal 28 Januari 2016 yang dikirimkan Kemenpora kepada FIFA, Kemenpora mengusulkan 10 poin reformasi sepak bola Indonesia. Dalam surat itu juga disampaikan mengenai kondisi terkini situasi sepak bola di Indonesia. Diketahui pula, salah satu usulan yang disampaikan Kemenpora adalah perombakan susunan personel tim Ad-Hoc PSSI.
Baca Juga
Dalam surat balasan FIFA tertanggal 2 Februari 2016, seperti disampaikan tim Ad-Hoc seusai pertemuan di Jakarta, Kamis (4/2/2016), FIFA menolak usulan perombakan tersebut.
"Kami menginginkan komitmen pemerintah bergabung ke Komite Ad-Hoc PSSI yang telah disahkan oleh Komite Eksekutif FIFA saat pertemuan pada 2 dan 3 Desember 2015 di Jakarta," lanjutnya.
Advertisement
Baca Juga
FIFA menegaskan agar pemerintah ambil bagian dalam tim tersebut. Semua itu dilakukan agar sanksi yang dijatuhkan pada 30 Mei 2015 bisa dicabut sebelum FIFA melangsungkan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 26 Februari 2016.
"Kami sangat berharap pemerintah sebagai stakeholder dapat bergabung dengan komite dalam upaya menggagalkan suspensi terhadap PSSI karena itu sudah disepakati bersama kunjungan saat FIFA dan AFC ke Indonesia pada 2 dan 3 November 2015," demikan pernyataan FIFA dalam surat tersebut.
Adanya pernyataan FIFA itu membuat ketua tim Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar, kembali mengajak pemerintah bergabung dalam komite yang dipimpinnya.
"Bila tidak ada respons positif, saya khawatir sanksi akan lebih lama dicabutnya," kata Agum saat sesi konferensi pers di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).
Selama ini keengganan pemerintah menempatkan wakilnya di tim Ad-Hoc PSSI karena menganggap pembentukan komite itu tidak sesuai dengan hasil pertemuan FIFA dengan Presiden RI Joko Widodo dan memilih membentuk tim kecil sesuai dengan arahan Presiden RI.