Bola.com, Bangkok - Bak yoyo, permainan itu mungkin tepat untuk menggambarkan kondisi BEC Tero Sasana usai Thailand Premier League (TPL) 2015. Klub yang dibela penyerang naturalisasi Indonesia, Greg Nwokolo itu, mengalami nasib tak mengenakkan.
Hal itu bermula dari gugatan yang diajukan BEC ke Pengadilan Tata Usaha Thailand menyangkut penggunaan pemain asing tak sah yang dilakukan Bangkok United ketika bersua BEC di kompetisi reguler pada 15 November 2015. Di laga itu BEC kalah 0-1.
Gugatan itu dikabulkan pengadilan sehingga BEC mendapat tiga poin kemenangan. Tambahan tiga poin itu menyelamatkan BEC dari zona merah. Namun, administrator TPL mengubah keputusan tersebut dan tidak mencabut tiga angka yang sudah diraih Bangkok United.
Alhasil, BEC terjerembab lagi ke zona merah dan terdegradasi di akhir musim 2015 karena berada di peringkat ke-16. Sesuai regulasi, klub yang berada di posisi ke-16, 17, dan 18 di akhir musim terdegradasi ke Divisi Satu.
Tak puas dengan hasil itu, BEC membawa gugatan ke pengadilan yang lebih tinggi untuk banding. Lantaran keputusan belum keluar, alih-alih mendegradasi BEC, pengelola TPL dan Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) memutuskan menambah jumlah peserta TPL 2016 dari 18 menjadi 20 klub.
Keputusan itu membuat BEC batal terdegradasi. Namun, gelombang protes dilancarkan beberapa klub atas kebijakan pengelola TPL itu. Seperti dikutip di Bangkok Post, pemilik BEC, Brian Marcar, bahkan sampai menjual klub yang dimilikinya sejak dua dekade terakhir karena gerah dengan tudingan sejumlah klub yang menilai kebijakan TPL hanya untuk menyelamatkan klub berjulukan The Fire Dragon itu.
Advertisement
Baca Juga
Hanya sebulan dari keputusan itu, administrator TPL kembali merilis kebijakan anyar. BEC batal bermain di TPL 2016 dan harus terdegradasi lagi karena kontestan TPL 2016 kembali ke regulasi semula, dengan 18 klub peserta.
Namun, hanya berselang beberapa hari dari keputusan itu, klub Greg Nwokolo ini dipastikan bisa tampil di TPL 2016. Penyebabnya, Saraburi mundur sebagai kontestan TPL 2016 karena kesulitan keuangan.
Keputusan menaikkan kembali BEC ke kasta tertinggi sepak bola Thailand diambil dalam sebuah pertemuan yang digelar Komite Eksekutif TPL (4/2/2016) di Bangkok.
"Posisi BEC kembali ke TPL karena klub itu berada di posisi teratas dari tiga klub yang berada di zona degradasi. BEC akan menggantikan Saraburi dan tidak akan ada play-off di antara klub yang terdegradasi," demikian penjelasan pengacara Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Narinpong Jinapak, seperti dikutip di Bangkok Post (5/2/2016).
Belum diketahui bagaimana Greg Nwokolo menyikapi kondisi BEC yang bak yoyo. Yang pasti, Greg diketahui punya nomor punggung baru untuk musim 2016. Dari akun Facebook personalnya, penyerang 30 tahun itu mengganti nomor punggung 10 yang dipakai musim lalu ke nomor 7.
"Alasan memilih nomor 7 adalah demi keberuntungan. Terima kasih mengizinkankan memakai nomor legenda ini, @aon_rangsan7," tulis Greg dalam Facebooknya.
Sosok pemilik nomor 7 yang dimaksud Greg Nwokolo adalah Rangsan Viwatchaichok, legenda hidup BEC Tero Sasana yang di akhir musim 2015 hijrah ke Suphanburi FC.