Bola.com, Surabaya - Tidak sedikit yang heran dan penasaran melihat pergerakan Madura United (MU) dalam hal perekrutan pemain. Betapa tidak, tim yang bermarkas sementara di Home Stay Kartika, Surabaya itu, bisa mengumpulkan seabrek pemain yang punya nama di jagat sepak bola Indonesia hanya dalam waktu singkat.
Seperti diketahui, MU mendatangkan Firli Apriansyah, Slamet Nurcahyo, Asep Berlian, Munhar, Hery Prasetyo (Surabaya United), Firdaus Ramadan dan Rishadi Fauzi (eks Sriwijaya FC), Edi Hafid Murtadho (Persib dan Perssu Sumenep), Elthon Maran dan Engelbert Sani (Persiram Raja Ampat), Gilang Ginarsa (Arema), Rendi Siregar (Gresik United), dan Achmad Maulana (PSM Makassar).
Hal ini tak lepas dari kesiapan keuangan mereka. Seperti yang disampaikan manajer MU, Haruna Soemitro, selain dana dari sponsor, juga ada dana dari investor dan donatur yang besarannya cukup untuk membeli pemain kelas menengah ke atas.
Advertisement
Baca Juga
Untuk sponsor, ada dua perusahaan yang menopang finansial MU, produsen kacang (Garuda Food) dan perusahaan telekomunikasi (Smartfren). Belum lagi dana pribadi Achsanul dan donatur yang konon cukup melimpah.
"Karena ini perusahaan publik, semua dananya dari sponsor dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan kami. Pokoknya cukup kalau buat kebutuhan tim," kata Haruna.
Sebagai tim baru, Madura United juga memberlakukan sistem kontrak yang berbeda dengan beberapa klub-klub ISL lain. Di MU, pemain mendapatkan uang muka sebesar 25 persen dari total kontrak.
andingkan dengan Surabaya United atau tim lain yang hanya memberikan gaji bulanan dengan kenaikan bertahap sesuai dengan ajang yang diikuti.
Besaran kontrak pemain kabarnya juga lebih tinggi dari klub yang mereka huni sebelumnya. Karena itu, wajar jika kemudian banyak pemain yang sudah punya nama memilih untuk merapat ke tim berjulukan Sape Kerap tersebut.
"Sebetulnya tidak berbeda dengan klub lain. Kami juga memberlakukan sistem gaji yang sama dengan klub ISL pada umumnya. Tapi, karena melakukan perekrutan baru, Madura United memberikan uang muka kontrak sebesar 25 persen," ujar Haruna.