Sukses


10 Pemain Indonesia yang Sempat Berkarier di Eropa

Bola.com, Jakarta - Evan Dimas Darmono saat ini tengah berlatih bersama klub asal Spanyol, Espanyol B. Rencananya Evan bakal menempa ilmu selama empat bulan di Negeri Matador tersebut. Ternyata, Evan bukanlah pemain pertama asal Indonesia yang mencoba peruntungan di Eropa. 

Evan bakal menjalani program ketat bersama Espanyol B selama sepekan kedepan. Pemain berusia 22 tahun akan memulai menunjukkan kemampuan olah bola pada Selasa (9/2/2015).

Nantinya, Evan juga hanya mendapatkan libur selama satu hari dalam sepekan. Hal tersebut dilakukan pihak Espanyol B untuk menaikkan kondisi kebugaran mantan pemain Surabaya United terlebih dahulu.

Jika Espanyol pada akhirnya tertarik dengan Evan Dimas, tak menutup kemungkinan ia mendapatkan kontrak dari klub asal Katalunya itu.

Berikut adalah beberapa pemain Indonesia yang telah terlebih dahulu berkarier di Eropa:

1. Kurniawan Dwi Yulianto

Penyerang berjuluk Si Kurus ini merupakan salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Tak salah jika Kurniawan selalu menjadi langganan untuk mengisi lini depan timnas Indonesia.

Kurniawan membela timnas Indonesia dari tahun 1995 hingga 2005 dan mencetak 31 gol dari 60 caps. Ketajamannya di lini depan sempat membuat klub Serie A, Sampdoria kepincut.

Sampdoria meminangnya untuk masuk ke dalam akademi pada tahun 1994. Akan tetapi, pemain yang masuk dalam program PSSI Primavera gagal melanjutkan karirnya bersama Il Samp. Setelah itu, Kurniawan meneruskan kariernya bersama klub Swiss, FC Luzern. Dari 10 pertandingan ia hanya mencetak satu gol.

2. Bima Sakti Tukiman

Usia Bima Sakti sudah tidak muda lagi. Pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah itu kini sudah menginjak usia 40 tahun. Namun, dia tercatat masih mampu bersaing di level tertinggi sepak bola Indonesia dengan memperkuat Gresik United.

Fisik yang prima dan memiliki tendangan geledek di masa jayanya membuat Bima ditaksir klub asal Swedia, Helsinborg IF. Namun, petualangan pemain yang kini berkostum Gresik United hanya berlangsung semusim.

3. Kurnia Sandy

Indonesia sempat memiliki kiper hebat yang menjaga gawang tim Garuda pada tahun 1995 hingga tahun 1998. Bakatnya tercium oleh Sampdoria yang pada tahun 1996-1997 setuju untuk mendatangkannya.

Performa ciamik Sandy akhirnya berbuah hasil dengan menembus skuat utama Il Samp. Pada saat itu, Sandy merupakan kiper keempat Sampdoria dan sempat mencicipi dilatih oleh pelatih dunia, Sven Goran Eriksson.

4. Raphael Maitimo

Pemain naturalisasi Indonesia ini memiliki catatan perjalanan di Eropa yang cukup apik. Maitimo sempat mengenyam pendidikan di akademi Feyenoord bersama Robin van Persie.

Bahkan, Maitimo sempat menembus skuat utama Feyenoord yang berlaga di Eredivisie pada tahun 2006-2008. Selama dua tahun, Maitimo bermain dalam delapan pertandingan.

Usai melalangbuana di Eropa, Maitimo pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia dengan memperkuat tim Indonesia Premier League, Bali Devata. Setelah itu dia beberapa kali pindah klub seperti Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta hingga kini memperkuat Arema Cronus.

5. Stefano Lilipaly

Perjalanan karier Lilipaly dan Raphael Maitimo sebenarnya tidak berbeda jauh. Kedua pemain yang sama-sama lahir di Negeri Kincir Angin itu mengawali karier sepak bola di Belanda.

Bedanya, Lilipaly mengawali karier di akademi Utrecht. Pemain yang saat ini berstatus sebagai naturalisasi Indonesia itu bahkan mampu menembus skuat utama Utrecht pada tahun 2010 hingga 2012 dengan mengemas 30 pertandingan dan mencetak dua gol.

Namun, puncak karier Lilipaly justru terjadi saat memperkuat Almere City pada periode 2012-2014. Bersama Almere, Lilipaly bermain dalam 53 pertandingan dan mencetak tiga gol.

Lilipaly sempat ingin mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia dengan bergabung bersama Persija Jakarta di tahun 2015. Namun, sanksi FIFA yang didapat Indonesia membuat Lilipaly gagal mengeluarkan performa terbaiknya untuk klub ibu kota.

6. Greg Nwokolo

Greg merupakan salah satu pemain naturalisasi Indonesia yang memiliki skill olah bola di atas rata-rata. Greg mampu melewati dua sampai tiga pemain saat bertanding dan juga memiliki tendangan kaki kanan yang keras.

Namanya melejit di kancah sepak bola Indonesia ketika memperkuat Persija Jakarta pada tahun 2008-2009. Pada musim itu, Greg mampu mencetak 16 gol dari 31 pertandingan.

Namun, semusim kemudian, pemain kelahiran Onitsha, Nigeria, 30 tahun yang lalu itu memutuskan hengkang dari Macan Kemayoran dan bergabung dengan klub asal Portugal, Olhanense.

Berkiprah di negeri Cristiano Ronaldo lahir, Greg gagal mencetak satu gol pun dari 13 pertandingan. Dia akhirnya kembali ke Indonesia pada tahun 2010 untuk kembali memperkuat Persija.

7. Irfan Bachdim

Irfan Harrys Bachdim saat ini memperkuat klub Jepang, Consadole Sapporo sejak kepindahannya dari Ventforet Kofu pada tahun 2015.

Sebelum berkiprah di Jepang, Bachdim terlebih dahulu mengenyam pendidikan di Eropa. Suami Jeniffer Bachdim ini pernah merasakan beberapa akademi sepak bola nomor satu dunia seperti Ajax Amsterdam dan FC Utrecht.

Alhasil, Bachdim mampu menembus skuat utama Utrecht pada tahun 2007 sampai 2009. Dia lalu memutuskan pindah dan bergabung dengan klub Belanda lain seperti HFC Haarlem dan SV Argon.

8. Arthur Irawan

Hingga musim kompetisi 2014-2015, Arthur masih bermain di Eropa bersama klub asal Belgia, Waasland Beveren. Sebelumnya Arthur pernah dikontrak dan bermain buat klub Liga Spanyol, Espanyol B dan Malaga B. Lantaran banyak menderita cedera, ia tak banyak naik ke tim utama dan bermain di La Liga.

9. Yussa Nugraha

Yussa Nugraha adalah pemain asal Indonesia yang masih aktif berkarier di Eropa. Saat ini ia membela SC Feyeenord C1.

Yussa adalah bocah asal Solo yang membela SC Feyenoord C1 dalam kompetisi Liga Belanda U-15 musim 2015-2016. Saat ini, kompetisi liga itu akan memasuk paruh kedua.

10. Alfin Tuasalamony

Alfin sempat mencoba kerasnya liga di Eropa saat bergabung klub Divisi 2 Liga Belgia, CS Vise. Alfin cukup lama berkiprah di Benua Biru, dengan mengantongi 49 pertandingan dan mencetak satu gol dalam dua musim.

Namun, karier Alfin di Eropa selanjutnya terhenti karena Vise yang dimiliki pengusaha asal Tanah Air, Nirwan Dermawan Bakrie memutus kontrak pemain asal Indonesia di tahun 2013.

Alfin sendiri saat ini tengah memulihkan cedera patah kaki yang dialaminya saat sedang tidak berlatih bersama Persija Jakarta.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer