Sukses


Satu Visi, Tim Ad-Hoc PSSI Tak Lelah Ajak Pemerintah Gabung

Bola.com, Jakarta - Ketua Tim Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar, kembali meminta pemerintah agar mau masuk ke dalam tim bentukan FIFA-AFC tersebut. Agum menilai dengan bergabungnya pemerintah di Tim Ad-HocĀ PSSI, permasalahan sepak bola di Tanah Air dapat terselesaikan.

Tim Ad-Hoc PSSI sudah dibentuk sejak November 2015. Namun, pemerintah hingga saat ini tidak mau masuk ke dalam tim tersebut. Pemerintah menganggap pembentukan tim itu tidak sesuai dengan hasil pertemuan FIFA dengan Presiden RI Joko Widodo, awal November.

Sejak menjalankan tugasnya hingga sekarang, tim Ad-Hoc telah menggelar rapat sebanyak delapan kali. Dalam rapat itu mereka selalu mengajak pemerintah bergabung bersama. Semua itu dilakukan sesuai dengan arahan dari FIFA.

Bahkan dalam surat FIFA tertanggal 2 Februari 2016 yang ditujukkan untuk Kemenpora, induk sepak bola dunia itu meminta agar pemerintah bergabung di Tim Ad-Hoc. Bila mereka tidak bergabung, kemungkinan besar sanksi FIFA yang dijatuhkan untuk Indonesia bisa diperpanjang.

Surat FIFA ini merupakan balasan dari surat yang dikirimkan Kemenpora pada 28 Januari 2016. Dalam surat itu Kemenpora mengusulkan 10 poin reformasi sepak bola Indonesia. Termasuk juga usulan perombakan susunan personel tim Ad-Hoc PSSI.

Namun, usulan KemenporaĀ ditolak mentah-mentah FIFA. Mereka menginginkan Tim Ad-Hoc tetap berjalan sesuai dengan kesepakatan awal yang telah ditentukan induk sepak bola tersebut.

"Saya mengajak, mari pemerintah bekerja sama. Tim ini arahnya adalah tata kelola sepak bola. Bukan alat dari satu kekuatan. Kalaupun jadi alat, alat bagi pemain, pelatih, pemerintah, semua untuk mereformasi tata kelola sepak bola Indonesia," ucap Agum, saat jumpa pers di rumahnya, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016).

Lebih lanjut mantan Ketua Umum PSSI itu juga menyebutkan pada tanggal 16 Februari dirinya akan bertolak ke Malaysia. Tujuan kepergiannya adalah untuk bertemu dengan anggota Exco FIFA yang berada di wilayah Asia.

Dalam pertemuan itu ia akan menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan Tim Ad-Hoc selama ini. Agum berharap supaya pemerintah dapat hadir dalam rapat yang dilaksanakan pihaknya sebelum pergi ke Malaysia.

"Pada tanggal 15 Februari nanti kami mengadakan rapat lagi. Saya kembali mengundang pemerintah untuk datang ke rapat itu. Semoga sebelum saya ke Kuala Lumpur pemerintah bisa ikut rapat dengan kami," ujar Agum.

Nasib Indonesia akan diputuskan saat FIFA menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 26 Februari 2016 di Zurich, Swiss. Bila saat KLB Indonesia diputuskan tetap terkena hukuman, maka sanksi tersebut baru bisa dicabut lagi pada kongres berikutnya pada tahun 2017.

Sebelum rapat dengan Tim Ad-Hoc pada Rabu malam ini, Agum bertemu terlebih dahulu dengan Menpora Imam Nahrawi, di kantor Kemenpora, Jakarta.

Menurut Purnawirawan TNI tersebut, pemerintah juga mempunyai kesamaan visi dengan Tim Ad-Hoc. Namun, Agum belum bisa berkomentar apakah pemerintah akan bergabung dengan tim tersebut atau tidak.

"Saya lihat sikap pemerintah sangat positif di kacamata kami. Ada spirit, tekad yang sama. Jangan lagi hal yang positif ini dibikin semrawut dengan hal-hal yang tidak penting," katanya.

Ā 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer