Bola.com, Bandung - Hampir semua klub di Indonesia pernah menyewa jasa pawang hujan, bila menggelar pertandingan kandang saat musim hujan. Memang sulit dipercaya akal sehat, tapi banyak klub sudah membuktikan jasa pawang hujan, termasuk Persib Bandung.
Seperti pada laga uji coba Persib versus Bali United di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (13/2/2016), panitia pelaksana pawang hujan agar laga tersebut tak terganggu dengan hujan yang turun. Maklum, curah hujan pada pertengahan Februari di Bandung cukup tinggi. Terbukti satu hari menjelang laga, Jumat (12/2/2016), hujan tidak berhenti dari siang hingga dini hari.
Menurut salah satu pawang hujan Persib, Abah Cahya, ini bukan kali pertama dirinya diminta untuk menjadi pawang hujan pada pertandingan Persib. Setiap ada pertandingan klub berjulukan Maung Bandung, dirinya selalu diminta bantuan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ia menolak dipanggil pawang hujan. Pria berusia 77 tahun itu lebih senang dipanggil tukang sawen. Tukang sawen adalah nama lain dari orang bisa memindahkan hujan. Sebutan itulah yang biasa digunakan orang-orang dari Jawa Barat dan Banten.
"Kami bertiga akan berusaha agar hujan tidak turun. Saya sudah semedi selama tiga hari, tidak makan, tidak minum, dan tidak mandi untuk memindahkan hujan," kata Abah Cahya kepada bola.com di Stadion Siliwangi.
Abah Cahya Sedikit bergaya bak pengamat astromoni. "Saat ini sedang ada perubahan galaksi makanya hujan jadi sering turun. Tapi saya yakin hujan tidak akan datang ke laga Persib," ia menambahkan.
Namun, Abah Cahya menolak untuk memberikan tahu berapa harga sewa dirinya. Sebab, ia menyebutkan hal itu merupakan rahasia dia dengan Panpel, dan Tuhan. "Itu rahasia saya. Tidak bisa saya beritahukan harga. Kalau mau sewa saya bisa hubungi langsung saja, nanti baru saya kasih tahu harganya," ujarnya.
Jasa pawang hujan memang sudah tak asing lagi dalam pertandingan sepak bola. Trio itu juga biasa disewa oleh masyarakat yang akan menggelar hajatan di luar ruangan, saat musim hujan.
Ilmu tolak hujan merupakan ilmu kuno mengacu pada kitab kitab kuno yang tertulis pada daun lontar. Ritual yang dilakukan oleh pawang pun berbeda-beda. Ada yang puasa hingga tidur di atas pohon. Menurut Abah, ada pesan tersendiri dalam tradisi pawang hujan.
"Manusia harus selaras dengan alam dan memohon kepada Sang Pencipta," kata Abah.