Bola.com, Solo - Gelombang eksodus pemain Indonesia ke liga Timor Leste semakin kencang. Sepinya aktivitas kompetisi sepak bola Tanah Air akibat kisruh PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi jadi alasan utama keputusan para pemain hijrah ke liga tetangga.
Sejumlah pihak mendukung keputusan tersebut termasuk dari mantan kapten Timnas Piala Asia 2004, Agung Setyabudi.
"Keputusan yang bagus karena pemain butuh kompetisi yang rutin digelar. Kalau di Indonesia masih sepi lebih baik memang merantau. Mereka juga butuh penghasilan untuk keluarga," kata Agung di Solo, Senin (15/2/2016).
Kompetisi profesional Timor Leste musim ini merupakan edisi perdana, yang akan diikuti 12 klub. Kompetisi bergulir mulai 25 Februari di Stadion Nasional, Dili.
Advertisement
Baca Juga
Bagi pemain Indonesia, liga Timor Leste jadi destinasi baru di kawasan Asia Tenggara, setelah Malaysia dan Myanmar. Gerbong Abdul Rahman, Patrich Wanggai, dan Titus Bonai mengawali hijrahnya bintang Tanah Air dengan membela Karketu FC dan tampil pada babak kualifikasi menuju Liga Amadora.
Ketiganya disusul pemain asal Tanah Papua sekaligus mantan penggawa Timnas, Oktovianus Maniani dan Immanuel Wanggai. Mereka tiba di Bandara Presidente Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste, Minggu (14/2/2016) untuk bergabung dengan klub Liga Futebol Amadora, Carsae FC.
Meski tergolong baru, Agung menilai sepak bola di Timor Leste mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sebab itu, para pemain tak perlu risau jika ada kesempatan untuk menjajal kompetisi di negara bekas provinsi Indonesia tersebut.
"Timor Leste sepak bolanya berkembang. Mereka terlihat serius menekuni dan menggulirkan kompetisi layaknya negara-negara lain. Dulu Jepang juga seperti mereka dan sekarang jadi salah satu Macan Asia. Bisa saja nanti Timor Leste mengikuti," ucap pelatih Persis Solo tersebut.