Bola.com, Barcelona - Selama di Indonesia, bintang muda Indonesia Evan Dimas memiliki kebiasaan tidur pagi hari. Hal ini terjadi karena Evan mengalami insomnia. Namun, sejak bergabung dengan Espanyol B untuk menjalani program spesial awal Februari lalu, insomnia yang ia alami kini perlahan-lahan hilang. Jam tidurnya lebih teratur, sehingga Evan merasa bisa lebih bugar.
Salah satu yang membuat penyakit insomnia Evan Dimas sembuh adalah latihan gym. Hampir setiap hari, Evan menjalani latihan beban untuk menambah bobot tubuhnya. Maklum, saat di Llagostera, pemain kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 itu dianggap terlalu kurus.
Rutinitas tersebut ternyata membuat Evan merasa kelelahan dan tidur lebih cepat dibanding saat berada di Indonesia. “Sangat lelah karena harus nge-gym terus. Ketika badan sudah letih, mata pun tidak bisa bertahan lama,” aku Evan melalui saluran telepon internasional.
Advertisement
Baca Juga
Karena tidak lagi insomnia, Evan kerap tertidur saat telepon dengan sang pacar Ishardianti Rahma. Berkali-kali Evan meninggalkan Ishardianti karena tanpa disadari ia sudah tertidur pulas. Bahkan pernah sang pacar harus menunggu sekitar tujuh jam dalam keadaan telepon masih aktif.
“Tahu-tahu saya bangun sudah terputus. Saya kontak lagi, pacar saya bilang kalau dia menunggu saya sampai tujuh jam. Dia juga bilang, kalau mendengar saya mendengkur pelan,” tuturnya sambil tertawa.
Kejadian ini terjadi berulang-ulang selama Evan berada di Spanyol. Untungnya, Ishardianti memahami perubahan siklus tidur sang pacar. Apalagi, ini demi kebaikan Evan.
Evan pun mengaku senang, sebab insomnia yang diderita bertahun-tahun ini juga membuatnya tersiksa. Saking sulitnya tidur, Evan kerap tak sempat tidur saat latihan. Bahkan pada final Piala AFF U-19 2013, Evan hanya tidur selama dua jam. Untung, performanya tak menurun, Evan dkk. pun berhasil memenangi laga kontra Vietnam.
“Akibat terbiasa seperti itu, saya kelelahan dan tidur sangat lama setelah pertandingan. Saya tahu, itu tidak baik bagi kesehatan saya, bahkan berbahaya. Sebab suplai oksigen di otak saya sedikit,” sebut Evan.
Evan berharap, mudahnya ia terlelap berdampak baik bagi perkembangannya selama mengikuti program di Espanyol B. Tak hanya menambah kekuatan serta bobot tubuhnya, ia juga meraih hasil maksimal di akhir program ini. Sehingga apa yang ia inginkan bisa tercapai.