Bola.com, Palembang - Manajemen Sriwijaya FC berharap PT Liga Indonesia memberikan perhatian kepada pemain U-21 lewat kompetisi, daripada pusing menyusun aturan penggunaan pemain pada ISC 2016.
Sekretaris Sriwijaya FC Achmad Haris mengatakan, ada baiknya PT Liga Indonesia menggelar turnamen ISL U-21, setelah memastikan ISC bergulir. Hal itu dilakukan supaya klub tidak kesulitan bila ada aturan pemain U-21 dalam kompetisi ISC.
"Kalau ada ISL U-21 akan jauh lebih baik, karena sebenarnya kompetisi itu sudah cukup bagus dalam beberapa tahun terakhir. ISL U-21 juga membantu klub untuk meregenerasi pemain. Terbukti banyak pemain ISL U-21 yang promosi ke tim senior pada musim lalu," kata Haris.
Advertisement
Baca Juga
Pendapat Sriwijaya FC soal pemain U-21 mengacu pada regulasi dua turnamen, Piala Jenderal Sudirman dan Piala Bhayangkara. Pada Piala Jenderal Sudirman, klub harus memainkan dua pemain U-21 sebagai starter. Sementara, di Piala Bhayangkara hanya satu dan harus dimainkan 90 menit. Bila terpaksa ditarik karena cedera atau performa kurang baik, penggantinya juga harus pemain U-21.
"Kalau ada ISC U-21, pemain-pemain muda yang selama ini belum mencicipi turnamen akan dapat kesempatan dan tim senior akan fokus di ISC. Intinya, klub berharap PT LI memikirkan pembinaan," imbuhnya.
Kompetisi ISL U-21 sudah digelar sejak musim perdana ISL, yakni 2008-2009. Melalui ISL U-21, klub banyak melahirkan pemain-pemain top, mulai dari generasi Ferdinand Sinaga, Dedi Kusnandar, Lerby Erliandry, Hendra Bayauw, hingga pemain baru Persija Jakarta, Aldi Al Achya.
Persaingan klub juga cukup ketat. Sejauh ini Persela Lamongan tercatat sebagai pengumpul gelar terbanyak, yakni juara pada musim 2011 dan 2012. Sementara, Sriwijaya FC dalam dua musim terakhir (2014 dan 2015) lolos ke final. Laskar Wong Kito muda meraih juara pada 2012-2013.
ISL U-21 terakhir digelar pada 2014, yang memunculkan Semen Padang sebagai juara. Seperti kompetisi senior, ISL U-21 2015 vakum akibat kisruh PSSI dengan Kemenpora.