Bola.com, Jakarta - Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, berharap bisa bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Langkah tersebut dilakukan untuk menyelesaikan kisruh sepak bola Tanah Air.
Agum mengungkapkan hal itu saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR di gedung DPR, Selasa (22/2/2016). Dalam RDPU ini, Agum menjelaskan dampak bila kisruh sepak bola di Indonesia tidak segera diakhiri.
Salah satunya adalah cabang sepak bola terancam di Asian Games 2018. Menurut Agum, bila hal tersebut terjadi kemungkinan besar negara para peserta Asian Games tidak akan mau, karena sepak bola merupakan olahraga yang bergensi untuk di pertandingkan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berusaha untuk mengamankan sepak bola tetap bisa dimainkan di Asian Games. Semua ini agar nama bangsa Indonesia tidak jatuh di mata negara-negara lain," ucap Agum saat di hadapan anggota Komisi X.
"Kami berharap pembicaraan saya ini disampaikan ke Presiden. Ini semua kami lakukan demi event besar yang akan dihelat di Indonesia, mudah-mudahan ada respons positif," ia menambahkan.
Pada rapat tersebut Agum datang bersama dengan IGK Manila (Wakil Ketua) dan para anggota Tim Ad-Hoc, seperti Joko Driyono (PT Liga Indonesia), Tommy Welly (PSSI), Pinky Hidayati (Sepak Bola Wanita), Mahfudin Nigara (KONI), dan Raja Pane (KOI).
Selain membahas soal Asian Games, Agum juga kembali mempertanyakan belum bergabungnya pemerintah di timnya. Padahal, menurut Agum, salah satu cara agar sanksi FIFA terhadap Indonesia bisa dicabut adalah pemerintah harus terlibat langsung di tim itu.
Sejak tim tersebut terbentuk bulan November 2015, Agum terus berusaha untuk mengajak pemerintah bergabung. Bahkan dalam setiap rapat yang dilaksanakan Tim Ad-Hoc, pemerintah selalu diundang, namun mereka tak pernah datang.
Meski begitu, Purnawirawan TNI tersebut, menyatakan pemerintah sebenarnya mempunyai kesamaan visi dengan Tim Ad-Hoc. Hal tersebut dikatakan setelah beberapa waktu lalu ia menggelar pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi di gedung Kemenpora.
"Saya lihat sikap pemerintah sangat positif di kacamata kami. Ada spirit dan tekad yang sama. Jangan lagi hal yang positif ini dibikin rumit dengan hal-hal yang tidak penting," katanya.
Setelah mendapat penjelasan dari Agum, Ketua Komisi X, Teuku Riefky Harsya merasa bingung alasan apa yang membuat pemerintah tak mau bergabung di Tim Ad-Hoc. Ia menyebutkan akan membantu mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
"Tim ini ditugaskan oleh FIFA untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola nasional. Tapi sampai sekarang belum ada solusi untuk ini, makanya kami panggil mereka ke sini," ucapnya.
"Kami berharap ada niatan baik dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab saya rasa pemerintah sudah tahu betul akar dari permasalahan ini seperti apa," imbuhnya.