Bola.com, Palembang - Sriwijaya FC merespons positif rencana pemerintah mengkaji ulang surat sanksi administratif PSSI (pembekuan PSSI). Sekretaris PT SOM, Faisal Mursyid mengatakan, sinyal dari Jokowi membuat klub sedikit lega.
Namun, Sriwijaya FC masih belum yakin 100 persen pembekuan PSSI dicabut, karena sejauh ini baru wacana. Klub hanya menunggu dan berharap ada kabar baik dari pemerintah. Imbasnya, kompetisi dan kegiatan sepak bola nasional kembali berjalan.
Baca Juga
"Kalau sudah ketuk palu kami akan sangat bersyukur. Kalau sudah ada pernyataan dari Presiden, maka kami berharap semua pihak yang terlibat dalam kebijakan sepak bola Tanah Air menjalankan instruksi supaya kisruh sepak bola Indonesia segera berakhir," kataFaisal.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, pada Rabu (24/2/2016) di Istana Negara, Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Ketua Tim Ad-Hoc Agum Gumelar, Wapres Jusuf Kalla, dan Menpora Imam Nahrawi.
Pertemuan itu menghasilkan, Kemenpora diminta mengkaji ulang SK Pembekuan PSSI yang dijatuhkan pada 17 April 2015. Jokowi meminta Kemenpora memutuskan hal itu dalam 1-2 hari ke depan. Versi Kemenpora, pemerintah meminta PSSI menggelar KLB dalam waktu enam bulan dari sekarang, sebagai salah satu persyaratan SK pembekuan dicabut.
"Kami akan tetap melakukan kontrol ketat dan memberlakukan prasyarat ketat. Jika SK Pembekuan dicabut pun, kami sewaktu-waktu bisa memberikan sanksi lagi bila tanda-tanda reformasi tidak terlihat," tegas Menpora Imam Nahrawi.
Terkait KLB, pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo berharap semua pihak bersatu demi kepentingan yang lebih besar. Soal KLB, itu hanya masalah teknis dan harus dijalankan melalui mekanisme yang benar.
"Jangan sampai hanya karena KLB pencabutan sanksi PSSI ditunda atau dibatalkan," tegas Bendol.
Sriwijaya FC berharap kisruh sepak bola Indonesia berakhir setelah ada sinyal positif dari Jokowi. Kepentingan SFC adalah memastikan kompetisi bergulir lagi. Tak hanya ISL, tapi juga kompetisi kelompok umur (ISL U-21 dan Piala Suratin).