Bola.com, Solo - Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI yang dijatuhkan Kemenpora pada 17 April 2015 bakal dicabut. Namun, ada beberapa syarat yang diajukan oleh pemerintah sebelum SK itu dicabut, salah satunya yakni digelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI maksimal enam bulan usai pencabutan pembekuan.
Tenggat waktu itu setengah tahun lebih cepat dari permintaan Tim Ad-Hoc PSSI yang dipimpin Agum Gumelar, saat bertemu Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan Menpora Imam Nahrawi (24/2/2016).
Baca Juga
Pengamat: Minimal Butuh 10 Tahun agar Indonesia Punya Timnas Kuat, Erick Thohir Jangan Mundur Dulu dari PSSI
Bukan Lagi Salaman tapi Menunjuk, Erick Thohir Fix Proses Naturalisasi Ole Romeny untuk Timnas Indonesia
Erick Thohir Isyaratkan Timnas Indonesia Masih Berpeluang ke Piala Dunia 2026: 5 Laga Lagi, 3 di Kandang, Tidak Ada yang Mustahil
Menanggapi hal itu, tokoh sepak bola nasional yang juga mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI, FX Hadi Rudyatmo, memiliki pandangan berbeda. Wali Kota Solo itu mengklaim bila Presiden Jokowi sebenarnya menginginkan KLB digelar maksimal tiga bulan.
Hal tersebut ia ketahui setelah bertemu dengan Presiden Jokowi dalam sebuah agenda di Istana Presiden beberapa saat sebelum Presiden Jokowi menemui Agum Gumelar dan Menpora Imam Nahrawi.
"Saya bertemu dengan Pak Jokowi dan beliau ingin KLB tidak perlu menunggu selama enam bulan bahkan setahun, karena agenda itu bisa dilaksanakan dalam tiga bulan ke depan," ungkap pria yang akrab disapa Rudy tersebut di Solo, Kamis (25/2/2016).
Advertisement
Baca Juga
Bukan tanpa alasan KLB PSSI harus segera terlaksana. Rudy menjelaskan, langkah itu bagian dari persiapan menuju pentas Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia. Dengan demikian, skuat Merah Putih memiliki waktu persiapan panjang. Apalagi, lanjut dia, pelaksanaan KLB tak memerlukan persiapan yang panjang dan berbelit.
"Bukan masalah apa-apa, karena kita dikejar persiapan Asian Games 2018. Masa agenda sebesar itu tidak ada sepak bola. Paling tidak bulan depan atau akhir April sudah terlaksana," tuturnya.
Disinggung kemungkinan adanya ganjalan dari pengurus PSSI saat ini, Rudy menegaskan bila semua pihak harus menjalankan perintah Presiden Jokowi. KLB PSSI juga dianggapnya sebagai agenda besar negara.
"Jika memang ditunjuk pemerintah, Solo selalu siap menggelar KLB PSSI. Apalagi kami pernah jadi tuan rumah agenda serupa 2011 dan berjalan sukses," tegas Rudi.