Sukses


Tak Ada Tuntutan KLB dalam Deklarasi Ciamis

Bola.com, Jakarta - Ada dinamika menarik dalam proses rancangan deklarasi pada acara Silaturahmi CEO Klub Sepakbola Se-Indonesia (SCEOKSS) yang telah berakhir di Gedung Islamic Center, Ciamis, Kamis (25/2/2016). Jika sehari sebelumnya perwakilan klub berbisik ingin memasukkan Kongres Luar Biasa sebagai salah satu tuntutan, namun akhirnya dari tiga pasal deklarasi yang telah disepakati tak ada kata KLB di dalamnya.

Padahal, Rabu (24/2/2015), Presiden RI, Joko Widodo dalam pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Ad-Hoc, Agum Gumelar menyebut KLB sebagai syarat dicabutnya SK Pembekuan PSSI. 

"Tak mudah untuk menggelar KLB. Harus ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, terutama tak bertabrakan dengan Statuta PSSI dan FIFA. Salah satunya soal kesalahan yang dilakukan Ketum PSSI, dalam hal ini La Nyalla Mahmud Mattalitti dan pengurus lainnya," kat Hari Wijaya, Ketum Persewangi Banyuwangi.

"Pengurus hasil KLB Surabaya sama sekali belum bekerja dan mengeluarkan kebijakan yang bisa menyebabkan harus dilakukannya KLB."

Ketua Pelaksana sekaligus penggagas SCEOKSS, Herdiat Sunarya juga berpikir bijak. Ia juga merasa tiga tuntutan deklarasi hasil silaturahmi di Ciamis sudah mewakili unek-unek perwakilan klub yang datang.

"Semangat saya hanya untuk Indonesia. Jadi acara ini dilatarbelakangi jiwa kebangsaan. Jika dalam deklarasi tak ada kata KLB, saya pikir itu gambaran bijak teman-teman yang tak ingin menyakiti salah satu pihak," tutur Herdiat Sunarya, CEO PSGC Ciamis.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sekretaris SCEOKSS, Adi Gunaya menyebut ide KLB bisa dibahas pada agenda kongres tahunan PSSI. Namun, hal itu tergantung keinginan para anggota PSSI.

"Saat Kongres tahunan bisa kita masukan soal KLB, jika mayoritas peserta kongres menghendaki. Semua harus dilakukan lewat prosedur yang benar. Kami tak mau menyalahi aturan," ia menjelaskan.

Sementara Manajer Tim Persib, Umuh Muchtar menyebut masalah KLB menunggu akhir dari kebijakan Presiden RI soal pencabutan SK Pembekuan PSSI. 

"Ya, kita lihat dan ikuti saja akhir drari rencana pencabutan SK Pembekuan PSSI. Agum Gumelar dan Menpora, Imam Nahrawi kan telah tawar menawar soal KLB sebagai syarat pencabutan SK. Selama tujuannya ke arah yang benar, semua harus tetap sabar. Kami sebagai klub sangat mengharapkan keputusan betul-betul menyejukan kami," kata Umuh.

Umuh sendiri mengaku netral saat menghadiri pertemuan tersebut dan tetap akan mendukung hasil kajian sebagaimana yang diperintahkan pemerintah kepada Menpora.

"Saya berharap semua yang merasa terlibat di dalam sepak bola untuk senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam memajukan sepak bola Indonesia," ia memungkasi.

 

Video Populer

Foto Populer