Bola.com, Surabaya - Nasib Persebaya 1927 hingga kini belum jelas. Tim yang mendapat dukungan dari mayoritas Bonekmania ini dalam kondisi ketidakpastian. Pasalnya, sampai sekarang ini mereka hanya berlatih tanpa tujuan yang jelas.
Padahal, klub tersebut bisa eksis bila dikendalikan sosok yang tepat dan ditangani secara benar. Tetapi, tidak ada upaya konkret yang dilakukan manajemen PT Persebaya Indonesia (PI) selaku perseroan yang menaungi klub tersebut.
Komisaris PT PI, Saleh Ismail Mukadar, bahkan secara terbuka menyatakan mundur dari jabatannya. Ia memilih pulang kampung ke Pulau Buruh, Maluku, sejak setahun lalu. Saleh sudah tidak terlibat lagi secara langsung di dalam PT PI.
Hanya, sampai saat ini nama Saleh tetap ada di jajaran manajemen PT PI karena mundurnya Saleh belum mendapat persetujuan dari forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Advertisement
Baca Juga
Sementara Direktur Utama PT PI, Cholid Ghoromah, juga belum melakukan aksi nyata. Meski sudah memegang hak paten nama dan logo Persebaya, Cholid hingga kini belum melunasi tunggakan utangnya ke pemain 1927 sejak 2013.
Sebagai satu-satunya petinggi PT PI yang masih bertahan, Cholid sejauh ini hanya berjanji melunasi utang jika Persebaya 1927 bisa berkompetisi lagi. Itulah mengapa desakan dari Bonekmania agar Cholid mundur dari jabatannya terus disuarakan.
Kendati suara Bonekmania nyaring terdengar, Cholid terkesan acuh. Sampai sekarang Cholid belum pernah menyatakan akan meletakkan jabatan sebagai direktur utama PT PI. Ia juga tak pernah muncul saat Persebaya 1927 menggelar latihan setiap Rabu dan Sabtu.
"Seharusnya Pak Cholid tidak cuek, karena jelas-jelas beliau tidak sanggup mengelola Persebaya 1927, tapi masih saja bertahan," sebut Saputra, atau yang akrab disapa Pokemon itu, salah seorang tokoh Bonekmania.
Saputra meminta Cholid mendengarkan aspirasi arus bawah Bonekmania. Sebab, jika tidak, ia khawatir klub bersejarah ini akan mati karena salah urus. "Kasihan kawan-kawan yang sudah berjuang," ujar Saputra.