Bola.com, Balikpapan - Pukulan telak diterima Semen Padang pada laga penutup Grup C Piala Gubernur Kaltim (PGK). Tim Kabau Sirah yang di atas kertas diunggulkan harus gigit jari buntut kekalahan 0-1 dari tim PON Kalimantan Timur, Minggu (6/3/2016).
Piala Gubernur Kaltim 2016 memang memberikan sejumlah kejutan. Sebelumnya juara Piala Jenderal Sudirman, Mitra Kukar, harus terbenam di Grup B dan gagal melaju ke semifinal.
Di sisi lain, Semen Padang terkesan gamang ambil bagian di Piala Gubernur Kaltim. Hal itu tidak terlepas dari masih belum padunya tim pasca hengkangnya sederet nama yang sempat jadi roh permainan tim. Sebut saja Yu Hyun-koo, Hendra Bayauw, dan Saepulloh Maulana, serta sebelumnya, Esteban Vizccara.
Meski tim pelatih punya sederet pilar anyar, tujuh pemain lokal dan tiga pemain asing asal Brasil, sejauh ini Semen Padang belum menunjukkan perkembangan signifikan. Terutama trio Samba, yakni Cassio Francisco de Jessus, Fernando Chagas, dan Tafarel Ellano. Ketiga pemain yang didatangkan agen Nelson Shancez itu sejauh ini tidak mampu memperlihatkan kualitas terbaik.
Advertisement
Baca Juga
Puncak penampilan tiga pilar asing Kabau Sirah sebenarnya harus terlihat pada laga pamungkas Grup C, Minggu sore tadi. Tetapi, mereka belum juga padu hingga menjadi titik lemah pada duel menghadapi Tim PON Kaltim.
"Kami akan lakukan evalusi. Seperti disebutkan dulu, Piala Gubernur Kaltim jadi momen persiapan sekaligus melihat kapasitas seluruh pemain termasuk asing jelang kompetisi domestik," ujar Suranto, manajer Semen Padang, usai pertandingan.
Penyelesaian akhir yang masih bermasalah sangat kental terlihat dalam tiga kali pertandingan di Grup C menandakan belum terlihatnya kualitas Tafarel yang digadang-gadangkan menggantikan peran Osas Saha atau Edward Wilson Junior.
Sementara Fernando Chagas yang diplot sebagai pengatur lini serang juga belum bisa menggantikan peran sentral Yu Hyun-Koo yang hijrah ke Sriwijaya FC. Sejauh ini baru Cassio yang baru memperlihatkan kualitas di lini belakang, meski belum begitu maksimal.
"Sejak awal kami tidak menargetkan apapun pada turnamen ini. Tujuan kami hanya menjadikan Piala Gubernur Kaltim sebagai momen pematangan tim. Menyangkut evaluasi, kami serahkan ke pelatih," jelas Suranto.
Meski begitu, tetap saja kekecewaan dirasakan fans setia Kabau Sirah yang berharap tim kesayangan bisa mempertahankan performa di Piala Jenderal Sudirman atau bahkan lebih baik lagi. Pada turnamen itu skuat asuhan Nilmaizar mampu menembus final.
Evaluasi menyeluruh jadi hal yang wajib dilakukan tim pelatih dan manajemen. Nilmaizar dituntut mampu mengembalikan kapasitas Semen Padang, setidaknya dari sisi kualitas menyamai tim yang dibawa pada final Piala Jenderal Sudirman lalu.