Bola.com, Jakarta - Sanksi FIFA untuk Indonesia yang dijatuhkan pada 30 Mei 2015 membuat Timnas Indonesia semua level gagal bertanding dalam ajang internasional. Salah satunya Timnas U-16 yang dilatih Fachri Husaini, yang seharusnya tampil pada dua kejuaraan, yakni Piala AFF U-16 dan Kualifikasi Piala AFC U-16.
Kehilangan dua momen itu membuat Indonesia gagal meraih prestasi lebih baik. Sebelumnya, pada 2013 Timnas U-16 menjadi runner-up Piala AFF yang digelar di Malaysia. Padahal, pada 2015 Indonesia mendapat jatah sebagai tuan rumah Piala AFF yang rencananya digelar di Solo.
Piala AFF U-16 akhirnya dihelat di Kamboja, 17 Juli-9 Agustus dengan Thailand sebagai juaranya. Sementara, tiga tim ASEAN yang lolos ke babak utama Piala AFC U-16 adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Setelah Indonesia disanksi, Timnas U-16 pun dibubarkan. Para pemain kembali ke aktivitas semula, yakni bersekolah dan sesekali berlatih dengan SSB atau klub yang menaungi. Egy Maulana Fikri, kapten Timnas U-16 bercerita aktivitasnya saat Indonesia disanksi FIFA.
"Alhamdulillah, masih berlatih dengan Diklat Ragunan. Sekarang saya sudah naik kelas 1 SMA, jadi saat tak ada agenda di timnas, saya memperkuat SMA Ragunan," kata Egy.
Advertisement
Baca Juga
Egy bersyukur meski Indonesia disanksi dan kesempatannya bermain di timnas tertunda, ia masih bisa bertanding membela nama sekolah pada ajang internasional. Salah satunya mengikuti kejuaraan antarpelajar ASEAN yang digelar di Thailand, pada Agustus 2015.
Pada saat itu, Indonesia lolos ke final, namun gagal meraih juara setelah kalah lewat adu penalti melawan Bukit Jalil Sports School, Malaysia. Tim Pelajar U-17 juga mengikuti 56th Subroto Cup International Football Tournament New Delhi, India, 10 September hingga 16 Oktober 2015.
"Ya, bersyukur tetap ada kejuaraan meski membela nama sekolah. Semoga suatu saat bisa kembali bermain untuk timnas," katanya.
Egy Maulana dan puluhan pemain yang tergabung dalam Timnas U-16 berharap kondisi sepak bola Indonesia kembali normal, sehingga ada kesempatan untuk tampil lagi.
"Dulu di Timnas U-16 kami sudah TC setahun lebih. Banyak yang sedih karena gagal bertanding. Kawan-kawan kembali ke daerah, tapi ada beberapa yang satu sekolah dengan saya di Ragunan," tutur pemain asal Deli Serdang itu.
Timnas U-16 yang dibentuk pada 2014 ditangani beberapa mantan pemain timnas, seperti Fachri Husaini (pelatih kepala), Yeyen Tumena, Rasiman, Kurnia Sandy, dan Dwi Priyo Utomo.
Setelah tim dibubarkan, Fachri Husaini kembali bekerja di Pupuk Kaltim, Yeyen kembali fokus di SSB. Sementara, Rasiman dan Kurnia Sandy merantau ke Malaysia mendampingi Rahmad Darmawan di Terengganu FC 2.