Bola.com, Tenggarong - Arema Cronus mungkin menyesali keputusan untuk melepas gelandang asal Spanyol Toni Mossi ke Madura United (MU). Sebab, pemain 29 tahun ini justru jadi inspirator sukses MU untuk melaju ke final Piala Gubernur Kaltim (PGK).
Pada fase semifinal, Mossi ikut mengantar timnya mengalahkan Arema lewat adu penalti. Ia menjadi algojo pertama yang membuat jala Kurnia Meiga bergetar dalam adu penalti yang berakhir dengan skor 4-1.
Seusai menjebol gawang Arema, Mossi memperlihatkan respek yang tinggi kepada mantan klubnya itu dengan mengarahkan kedua tangan ke tribun Aremania untuk meminta maaf. "Saya merasakan tekanan yang besar sebelum melakukan tendangan penalti," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Tekanan itu bukan dari Aremania. Melainkan dari hatinya sendiri karena dia masih mencintai Singo Edan. Mossi juga juga hengkang ke MU karena keputusan pelatih Milomir Seslija yang ingin membawa karakter baru dalam permainan Arema.
Meski sempat kecewa, hubungan Mossi dengan Arema dan Aremania masih terjalin bagus. "Aremania selalu mendukung saya dimanapun saya bermain karena mereka suporter yang luar biasa dan saya respek dengan mereka," ucap pemain asing asal Spanyol ini.
Bersama MU, Mossi memiliki peran sentral di lini tengah tim asuhan Gomes de Oliviera. Pada laga semifinal pertama Piala Gubernur Kaltim, Mossi juga kembali memberikan assist terhadap gol yang dicetak oleh Fabiano Beltrame saat 45 menit pertama lawan Persiba Balikpapan.
Sepanjang turnamen Piala Gubernur Kaltim, Mossi memang rajin memberikan umpan matang. Ketika laga perdana lawan Mitra Kukar, ia memberikan dua assist lewat tendangan bebas.
Mossi memerankan tugasnya untuk melayani para striker lewat kreativitasnya di lini tengah MU. Saat memperkuat Arema di Piala Jenderal Sudirman lalu, Mossi juga melakukan hal yang sama. Tidak mencetak gol di waktu normal, namun di termasuk raja assist di tim Singo Edan.