Bola.com, Pekanbaru - Usai memperkuat Gresik United di Piala Jenderal Sudirman, Bima Sakti Tukiman lebih banyak menghabiskan waktunya buat mengurus keluarga di Pekanbaru, Riau. Ia mulai memikirkan kemungkinan pensiun sebagai pemain.
"Selama ini saya lebih banyak bemain diluar Pekanbaru. Situasi yang mau tidak mau membuat saya harus berjauhan dengan keluarga karena fokus ke kub," ujar Bima kepada bola.com, Kamis (10/3/2016) malam.
Advertisement
Baca Juga
Bima mengaku sudah saatnya buat dia memikirkan pensiun sebagai pesepak bola. Apalagi, usianya sudah 40 tahun. "Ya sesuai janji saya dulu bakal pensiun saat usia 40 tahun," ujar Bima, kapten PSM saat jadi juara Liga Indonesia 1999-2000.
Sebenarnya, masih ada sejumlah klub Indonesia Super League dan Divisi Utama yang ingin memakai jasa Bima baik sebagai pemain atau pelatih. Apalagi, lisensi yang dimilikinya adalah B AFC.
"Tapi, saya tolak secara halus, karena saya lebih condong ingin pensiun," kata kapten timnas Indonesia di Piala Asia 1996 ini.
Saat ini, selain berkumpul dengan keluarga, Bima juga ikut membina dan melatih di Akademi Sepak Bola Tiga Naga. Di akademi yang berlokasi di Jalan Kutilang Sakti, Bima melatih di kelompok usia 15 dan U-17 ke atas.
"Kami juga memberlakukan sistem subsidi penuh buat pemain yang kami nilai bagus dan berprospek," papar gelandang jangkat kelahiran Balikpapan, 23 Januari 1976 tersebut.
Menurut Bima, akademi yang didirikan oleh Rudi Sinaga pada 1 Mei 2005 ini, berlatih selama lima hari dalam sepekan. Sementara untuk pemain usia dini berlatih pada hari sabtu dan minggu.
"Saya satu visi dengan pak Rudi terkait pembinaan sepakbola usia muda, makanya saya dengan senang hati melatih di Tiga Naga," jelas Bima.
Sebagai salah satu pesepak bola yang masuk dalam daftar terbanyak kedua memperkuat timnas senior yakni 58 kali, Bima telah merasakan asam garam berkarier di dunia sepak bola.
Namanya mulai dikenal publik saat menjadi kapten PSSI Primavera yang berguru di Italia pada 1994-1996. Usai menuntut ilmu di Negeri Pizza, Bima masuk dalam daftar pemain klub Swedia, Helsinborg IF selama semusim. Setelah itu, Pemain Terbaik Liga Indonesia 1999-2000 ini menghabiskan kariernya dengan membela sejumlah klub Tanah Air hingga saat ini.