Bola.com, Surabaya - Gagal memetik hasil maksimal di semifinal Piala Gubernur Kaltim, Kamis (10/3/2016) Surabaya United memutuskan pulang ke Surabaya keesokan harinya, Jumat (11/3/2016) malam. Tak hanya balik kandang, pelatih kepala Surabaya United Ibnu Grahan juga meliburkan timnya selama enam hari.
Kebijakan ini diambil untuk memberikan waktu bagi jajaran pelatih dan manajemen untuk melakukan evaluasi. Maklum, ini merupakan kegagalan ketiga bagi Surabaya United meraih hasil maksimal di turnamen besar yang mereka ikuti sejak 2015 lalu. Sebelumnya mereka juga gagal di Piala Presiden 2015 dan Piala Jenderal Sudirman.
Kendati libur latihan, Ibnu tetap meminta anak buahnya agar tetap berlatih di rumah masing-masing untuk menjaga kebugaran. Dengan begitu, Ibnu tak perlu memulai latihan dari nol lantaran terlalu banyak yang harus dibenahi.
Advertisement
Baca Juga
"Fisik pemain harus tetap bagus meski libur. Kami akan melihat kondisi anak-anak saat kembali beraktivitas lagi. Nanti akan ketahuan siapa saja pemain yang tidak rutin latihan selama libur," ujar Ibnu.
Sementara itu, manajemen Surabaya United juga mengisyaratkan bakal melakukan evaluasi dengan cakupan lebih luas. Tak hanya soal pemain, tapi juga pelatih dan seluruh ofisial tim. Hal ini dilakukan supaya kinerja semua elemen di tim ini juga bagus sehingga mendukung percepatan pembenahan terhadap sejumlah kelemahan di tim ini.
CEO Surabaya United Gede Widiade berencana terbang dari Jakarta ke Surabaya untuk membahas apa saja pembenahan yang harus dilakukan. "Kami akan melakukan perbaikan sebelum tampil di ISC. Saya rasa ada beberapa hal yang masih lemah dan harus ditingkatkan," sebut Gede.
Hanya saja Gede belum bersedia menyebutkan aspek apa saja yang akan dievaluasi maupun kebutuhan yang harus dipenuhi agar bisa bersaing dengan klub lain saat ISC diputar. "Capaian tim di Piala Gubernur Kaltim tidak buruk. Tapi untuk ISC, saya rasa ada yang harus dibenahi supaya kami bisa tampil lebih baik," kata pengusaha properti asal Surabaya tersebut.
Soal kemungkinan ada tambahan pemain, Gede memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada tim pelatih lantaran mereka yang memiliki kewenangan untuk merekrut pemain baru dan mencoret pemain yang dianggap tak memenuhi kualifikasi standar yang ditentukan.
Tanpa bermaksud melangkahi kewenangan pelatih kepala, pemain asing asal Brasil, Otavio Dutra mengungkapkan Surabaya United membutuhkan tambahan pemain berkualitas di sejumlah posisi. "Minimal ada tambahan tiga pemain. Masing-masing di posisi stopper, striker dan sayap atau gelandang," jelas Dutra.