Bola.com, Padang - Ada peristiwa menarik di sela acara pembukaan turnamen Irman Gusman Cup 2016 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Minggu (13/3/2016). Sebanyak lima mantan pemain bintang tim nasional menghadapi 150 anak dari 24 sekolah sepak bola (SSB) di Sumbar.
Irman Gusman Cup (IGC) 2016 resmi dibuka Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, Irman Gusman. Turnamen yang akan berlangsung hingga 23 Mei mendatang tersebut diikuti total 179 tim yang terdiri dari beberapa pemain usia muda, mulai level U-17 hingga maksimal U-23.
Baca Juga
Jelang Pengambilan Sumpah WNI dan Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Makin Gacor Cetak Gol untuk FC Copenhagen di Liga Denmark
Tak Anti Naturalisasi, Mantan Timnas Indonesia Ini Sanjung Patriotisme Pemain Keturunan pada R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
5 Pemain Lokal Ini Bisa Jadi Andalan Timnas Indonesia U-22 untuk Piala AFF 2024: Punya Jam Terbang Tinggi, Saatnya Unjuk Gigi!
Sebanyak 19 pemain legenda dijadwalkan menjalani laga ekshibisi melawan Padang All Star. Namun, sebelum laga itu, kelima pemain Indonesia All Star, antara lain Rochy Putiray, Francis Wawengkang, Benyamin Van Breukelen, Zulkarnain Lubis, dan Vennard Hutabarat harus menghadapi tantangan dari ratusan pesepak bola cilik.
Advertisement
Baca Juga
Pertandingan pun berjalan menarik. Beberapa pesepak bola cilik tampak antusias saat menghadapi Rochy dan kawan-kawan. Demikian halnya dengan kelima pemain Indonesia. Namun, mereka terlihat kesulitan menembus pertahanan para pesepak bola cilik yang mengenakan seragam kuning-kuning.
Maklum, untuk posisi kiper, misalnya, tim gabungan SSB diisi lima pesepak bola cilik. Belum lagi, ketika para pemain legenda mendapatkan bola, puluhan pesepak bola cilik langsung mengeroyok. Rochy pun sempat iseng memasukkan bola ke seragamnya untuk melewati kawalan.
Vennard Hutabarat tak kalah mengalami situasi sulit. Pada saat belum mendapat bola, mantan pemain tim nasional futsal Indonesia itu juga dikawal puluhan pesepak bola cilik. Ia bahkan sempat bercanda dengan menarik celana lawannya agar dapat meloloskan diri.
Ratusan penonton yang hadir di dalam stadion bersorak setelah tim Gabungan SSB Sumbar mampu membobol gawang Van Breukelen. Namun, tim legenda indonesia berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Rochy. Skor 1-1 pun tetap bertahan ketika pertandingan berakhir pada menit ke-10.
"Saya baru merasakan bermain melawan ratusan anak-anak seperti ini. Sangat menyenangkan. Semoga setelah pertandingan ini, mereka bisa terus termotivasi bermain sepak bola hingga dewasa. Kalau bisa bahkan hingga menembus level tim nasional Indonesia," ujar Rochy Putiray, bintang Timnas Indonesia.